
Hizbut Tahrir itu bukan nama orang, tapi nama jama'ah dakwah, sehingga jangan menggeneral kesimpulan bahwa Aktivis Hizb itu tidak bisa baca kitab kuning.
Namanya jama'ah dakwah, tentu banyak orang di dalamnya. Tentu dengan latar belakang dan pendidikan yang berbeda. Yang bisa baca kitab kuning itu ada, bukan sedikit, banyak. Baik yang karena lulusan pondok/ma'had, atau tidak. Dan tentu juga (banyak) yang belum bisa baca kitab kuning.
Menolak kebenaran karena merasa lebih berilmu itu sombong namanya. Coba dengarkan apa yang disampaikan, walaupun misal kader HTI tersebut tidak bisa baca kitab kuning. Jika salah luruskan, jika benar, yang diterima.
Kenapa mereka tetap berdakwah walaupun belum bisa baca kitab kuning? bahkan mungkin ada yang masih terbata-bata membaca Al Qur'an?
Tidak lain karena mereka telah sadar bahwa dakwah itu wajib. Dan mereka menyampaikan apa yang telah mereka pahami, yang telah dikaji tentunya.
Ide-ide Hizb itu bukan lahir dari orang awam. Ide-ide Hizb adalah hasil ijtihad dari seorang yang 'alim, seseorang yang telah hafal Al Qur'an di usia 13 tahun.
Seseorang yang pernah mendapatkan ijazah Tsanawiyah al-Azhariyah, ijazah al-Ghuraba’ dari al-Azhar, Diploma dalam bidang Bahasa dan Sastra Arab dari Universitas Darul Ulum di Kairo. Beliau juga mendapatkan ijazah dari Sekolah Tinggi Peradilan Syariah yang menjadi cabang dari al-Azhar, yaitu ijazah dalam masalah Peradilan. Kemudian beliau keluar dari al-Azhar pada tahun 1932 dan meraih ijazah al-Alimiyah—sekarang setingkat doktor—dalam masalah syariah.
Seseorang yang telah menulis beberapa kitab seperti :
1. Nizhâm al-Islâm (Peraturan Hidup Islam).2. At-Takattul al-Hizbiy (Pembentukan Partai Politik).3. Mafâhîm Hizb at-Tahrîr (Konsepsi-Konsepsi Hizbut Tahrir).4. Nizhâm al-Iqtishâd fî al-Islâm (Sistem Ekonomi Islam).5. Nizhâm al-Ijtimâ‘i fî al-Islâm (Sistem Pergaulan Islam).6. Nizhâm al-Hukmi fî al-Islâm (Sistem Pemerintahan Islam).7. Ad-Dustûr (Konstitusi).8. Muqaddimah ad-Dustûr (Pengantar Konstitusi).9. Ad-Dawlah al-Islâmiyah (Negara Islam).10. Asy-Syakhshiyah al-Islâmiyah (Kepribadian/Jati Diri Islam) tiga juz.11. Mafâhîm Siyâsiyah li Hizb at-Tahrîr (Konsepsi-Konsepsi Politik Hizbut Tahrir).12. Nazharât Siyâsiyah (Pandangan-Pandangan Politik).13. Nidâ’ Hâr (Seruan Hangat).14. Al-Khilâfah (Khilafah).15. At-Tafkîr (Hakikat Berpikir).16. Sur‘ah al-Badîhah (Kecepatan Berpikir).17. Nuqthah al-Inthilâq (Titik Tolak).18. Dukhûl al-Mujtama’ (Terjun ke Masyarakat).19. Tasalluh Mishra (Peningkatan Kekuatan Senjata Mesir).20. Al-Ittifâqiyât ats-Tsinâ’iyah al-Mishriyah as-Sûriyah wa al-Yamaniyah (Kesepakatan-kesepakatan Bilateral Mesir-Suriah dan Mesir-Yaman).21. Hall Qadhiyah Filisthîn ’alâ ath-Tharîqah al-Amirikiyah wa al-Inkilîziyah (Solusi Masalah Palestina ‘ala Amerika dan Inggris).22. Nazhariyah al-Firâgh as-Siyâsî Hawla Masyrû‘ Ayzinhâwir (Pandangan Kevakuman Politis Seputar Proyek Izenhouwer).
Selain kitab-kitab diatas, beliau juga menulis ribuan leaflet pemikiran, politik dan ekonomi. Bahkan selain kitab-kitab diatas, ada kitab-kitab yang beliau tulis, namun menggunakan nama kader HT yang lain, yakni untuk untuk memudahkan distribusinya, diantaranya :
1. As-Siyâsah al-Iqtishâdiyah al-Mutslâ (Politik Ekonomi Yang Agung).2. Naqdh al-Isytirâkiyah al-Maraksiyah (Kritik atas Sosialisme-Marxis).3. Kayfa Hudimat al-Khilâfah (Bagaimana Khilafah Dihancurkan).4. Ahkâm al-Bayyinât (Hukum-hukum Pembuktian).5. Nizhâm al-‘Uqûbât (Sistem Sanksi dan Pidana).6. Ahkâm ash-Shalâh (Hukum-hukum Shalat).7. Al-Fikr al-Islâmiy (Pemikiran-Pemikiran Islam).
Seseorang yang mendapatkan pujian dari 'ulama yang lain, misalnya oleh oleh al-'Allamah al-Muhaddits Dr. Mahmud Said Muhammad Mamduh as-Syafii, penerus al-'Allamah al-Mutafannin al-Muhaddits Sayyid al-Ghumari yang pernah berkata :
"Di antara mereka (cucu al-'Allamah al-Qadhi Yusuf an-Nabhani) adalah cucunya, Yang Mulia Syekh al-'Allamah, Mujtahid, Reformis, Qadhi, Muhammad Taqiyuddin an-Nabhani bin Ibrahim, bin Musthafa, bin Ismail, bin Yusuf an-Nabhani Imam, Pendiri dan Referensi Tertinggi Hizbut Tahrir.
Dengan banyaknya bidang yang ditulis oleh Syekh Taqiyuddin an-Nabhani, karya pemikirannya lebih dari 30 kitab. Ini di luar Catatan Politik yang memecahkan berbagai masalah politik dan sistematis yang penting. Juga sejumlah nasyrah penting dan penjelasan tentang pemikiran dan politik."
"Saya (Syekh Said Mamduh) diberitahu oleh Syekh Abdul Aziz al-Khayyath, Menteri Urusan Wakaf, Yordania, “Mataku belum pernah melihat sosok seperti an-Nabhani. Mereka pernah melawannya, baik saat dia masih hidup maupun saat dia meninggal. meninggal, saya ingin membuat pidato belasungkawa untuknya sendiri di koran tidak bisa."
"Teman saya, Sayyid Yusuf ar-Rifa'i, Menteri Urusan Wakaf Kuwait, berkata kepada saya, "Saya telah bertemu dengan Syekh Taqiyuddin an-Nabhani. Dia memiliki perasaan, bahwa jika dibagikan dengan semua Muslim hari ini, itu sudah cukup."
Seseorang yang juga mendapatkan komentar pujian dari 'ulama lain, yakni dari Syaikh Muhammad Mutawali asy-Sya’rawi. Ketika beliau ditanya, “Apa yang Anda ketahui tentang Taqiyuddin An Nabhani?”
Beliau menjawab, ”Dia adalah sahabat [Nabi saw.] yang tertunda ke masa yang bukan miliknya. Beliau banyak diam dan jika bicara, kata-katanya adalah mutiara. Hujjahnya kuat, meyakinkan dan tegas pada pendapat yang beliau yakini. Syaikh ini, Taqiyuddin an-Nabhani, sementara kami persiapan ujian pelajaran di Al Azhar, ia akan membaca berita tentang kaum Muslim dan urusan mereka. Itulah karakteristik dia).”
Kenalilah ide Hizb, dengan mengenali muassisnya (pendirinya), karena beliaulah yang kali pertama meletakan ide ini, yang kemudian fikrah dan thariqah bagi Hizb.
Alhamdulillah, masih ada para Ustadz yang walaupun bukan bagian dari HTI, dan tahu ada sebagian kader HTI yang tidak bisa baca kitab kuning, beliau tidak merendahkan, (sebagaimana sebagian orang 'alim yang selalu mempersoalkan kader HTI yang seolah semuanya tidak bisa baca kitab kuning), bahkan beliau ikhlas mengajari kadernya belajar bahasa arab, gratis pula. Alhamdulillah.
0 Komentar