Sejarah

6/recent/Sejarah-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

ABAD 7 SRIWIJAYA, ABAD 14 MAJAPAHIT, ABAD 21 KHILAFAH ISLAM


The strongest, leads...
The weakest, follows...

Yang kuat, memimpin
Yang lemah, mengikuti

Bumi akan selalu berputar dengan peraturan itu. Peradaban akan selalu berubah mengikuti yang kuat. Sejarah telah membuktikan...

Sebelum Islam, ada Byzantium dan Persia yang mendominasi kekuatan di dunia. Hingga Islam menguat, kedua peradaban tersebut akhirnya tumbang...

Dalam sejarah Nusantara, kerajaan-kerajaan yang kuat juga selalu memimpin. Mereka akan mengalami periode awal (pendirian kerajaan), masa kejayaan hingga masa kemunduran...

Lamanya periode keemasan bergantung seberapa kuatnya peradaban. Islam pernah memimpin dunia, menguasai hampir seluruh dunia selama 1.300 tahun (13 abad).

Dan itu rekor peradaban (masa kejayaan) terlama sepanjang kehidupan manusia di muka bumi.

Saat ini, peradaban paling mendominasi adalah Amerika. Bisa dikatakan sejak runtuhnya Khilafah Ottoman 1924, Amerika dengan Kapitalismenya memimpin dunia. Tepatnya 96 tahun.

Namun baru-baru ini Amerika sedang menghadapi krisis kepemimpinan. Entah kita harus bergembira atau tidak, pada faktanya setiap pemerintahan di masa ini memiliki apa yang disebut 'shadow government' (pemerintah bayangan).

Di Era Trump, kebijakan luar negeri Amerika berubah drastis. Trump lebih banyak mengurus perkara dalam negeri seperti imigran dan membangun 'Great Wall' di perbatasan Meksiko.

Namun lemahnya Trump sangat terasa dalam kasus Black Lives Matter. Kekacauan ini imbas dari rasisme yang semakin menjadi. Simbol-simbol (patung) bersejarah juga dirobohkan. Anehnya, Trump justru 'menghilang'.

Awalnya, kabar 'hilang'nya Trump saya dapatkan dari seorang rekan, US Citizen... Dia mengungkapkan kekecewaannya terhadap pemerintahan Trump.

Bahkan aktor ternama, Dwayne Johnson mengunggah video di Instagram dengan menanyakan di mana pemimpin Amerika saat dia sedang dibutuhkan (dalam kasus Black Lives Matter).

Selain kepercayaan rakyat yang menurun, kepercayaan pihak militer kepada Trump juga mulai melemah. Belum lagi, negeri yang mengalami kematian cukup besar karena Covid-19 ini juga memiliki hutang yang fantastis.

Memang ini bukan akhir dari Amerika. Hanya saja, fase kemunduran negeri Paman Sam ini kian terasa di dunia. Apalagi dengan semakin menguatnya Cina.

Diakui atau tidak, dirasakan atau tidak, hegemoni Cina di berbagai aspek kehidupan sangat kentara. Cina berhasil 'menyaingi' Amerika di berbagai bidang.

Bagaimana dengan Ummat Muhammad? Turki?

Tidak!

Sekuat dan sehebat apapun Turki, mereka tetap Turki, tidak akan melebarkan kekuasaannya, tidak akan menerapkan syariah Islam, tidak akan menegakkan Khilafah

Jauh-jauh hari, Rosulullah sudah menyampaikan jika Konstantinopel (Turki) akan ditaklukan 2 kali.

Pertama oleh Muhammad Al-Fatih dan kedua masih belum terjadi (akhir zaman).

Diriwayatkan oleh Abu Daud:

عُمْرَانُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ خَرَابُ يَثْرِبَ، وَخَرَابُ يَثْرِبَ خُرُوجُ الْمَلْحَمَةِ، وَخُرُوجُ الْمَلْحَمَةِ فَتْحُ قُسْطَنْطِينِيَّةَ، وَفَتْحُ الْقُسْطَنْطِينِيَّةِ خُرُوجُ الدَّجَّالِ
Makmurnya Baitul Maqdis (yakni dengan banyak penduduk, bangunan dan harta[5]) adalah tanda keruntuhan kota Madinah, runtuhnya kota Madinah adalah tanda terjadinya peperangan besar, terjadinya peperangan besar adalah tanda dari pembukaan kota Konstantinopel, dan pembukaan kota Konstantinopel adalah tanda keluarnya Dajjal.

Masih kuat baca?

Artinya, Turki suatu saat akan ditaklukan kembali oleh Khilafah. Hanya saja penaklukan kedua nanti tanpa ada pertempuran, tanpa pertumpahan darah. Ya, Konstantinopel akan ditaklukan kembali hanya dengan takbir dan tahlil..

Jadi, kepada siapa kita berharap untuk terbebas dari cengkraman Amerika yang mewakili Kapitalisme dan China yang mewakili Komunisme (walaupun ekonomi China jg sarat akan nilai Kapitalisme)?

Sejarah mencatat, abad ke 7 ada Sriwijaya yang berkuasa di Nusantara. Kemudian abad ke 14 ada Majapahit yang berkuasa hingga ke luar Nusantara (ASEAN). Maka sudah selayaknya di abad 21 ini kita kembali berjaya untuk lepas dari para penjajah serta menjadi peradaban yang mendunia.

Pertanyaannya, dengan apa kita, muslim Nusantara bisa menjadi negara adidaya?

Apakah sistem negara yang sudah diterapkan selama 75 tahun ini akan menjadi kekuatan dunia?

Bukankah seharusnya 75 tahun itu waktu yang cukup untuk menjadi negara maju? bukan berflower lagi?

Jika... jika memang negara ini salah atur atau bahkan salah sistem, kepada apa dan siapa kita seharusnya kembali?

Sistem apa dan kepemimpinan seperti apa yang seharusnya diterapkan oleh negeri dengan mayoritas muslim ini?

Bukankah itu kebebasan jika kita sebagai muslim hanya ingin diatur dengan Islam?

Bukankah Islam sudah lengkap? Mengatur diri sendiri (makan, tidur, berpakaian, bersuci), mengatur bermasyarakat (muammalah) dan juga bernegara (sistem politik, pendidikan, kesehatan)?

Sampai kapan kita akan menjadi negara berflower? Negara follower yang selalu terjajah oleh hegemoni negara-negara kuat?

Saya tidak mengatakan Indonesia, tapi Nusantara yang meliputi Malaysia dan Brunei... Bahwa Nusantara membutuhkan sistem alternatif yang akan menjadikannya bangsa yang kuat, bangsa yang memimpin...

Apa itu?

Posting Komentar

0 Komentar