Sejarah

6/recent/Sejarah-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

BERSIKAP ADIL KEPADA FPI


Oleh: Irkham Fahmi al-Anjatani

Ada sebuah istilah yang saya kira sudah cukup populer di telinga orang Indonesia, yakni; orang kalo sudah cinta maka kotoran ayam pun akan dianggap coklat. Begitu pun sebaliknya, orang kalo sudah benci maka kado indah yang diberikan kepadanya pun akan dianggap sampah.

Itulah yang saat ini memang benar-benar terjadi. Sebagian orang begitu benci terhadap kelompok lain, sehingga ia selalu memandang buruk segala apa yang dilakukan oleh kelompok-kelompok yang dibencinya. Seperti halnya kebencian seseorang terhadap eFePe i.

Dalam pandangan sebagian orang, eFePe i sungguh tidak ada kebaikannya sedikit pun bagi Negeri ini. Hanya karena mereka pernah melakukan sweeping tempat-tempat kemaksiatan dengan cara-cara kekerasan, hingga hari ini mereka dianggap sebagai kelompok yang layak untuk dibenci.

Beragam kebaikan eFePe i yang dilakukan terhadap bangsa ini seperti menjadi relawan di banyak daerah yang terdampak bencana, baik terhadap masyarakat muslim maupun non muslim, dan lain sebagainya tidak pernah dipandang sedikit pun oleh orang-orang yang benci terhadap mereka.

Tampak jelas di sana, kebencian mereka seperti tidak akan pernah ada padamnya. Dan kebencian itu menjadikan mereka tidak adil memperlakukan Jama'ah amar ma'ruf nahiy munkar itu. Seolah tidak ada sedikit pun kebaikan yang mereka lakukan.

Justru sebaliknya, Partai-partai yang kadernya banyak menjadi gembong koruptor kelas kakap itu justru tetap digauli oleh mereka. Bahkan apabila berbicara tentang kekerasan, Partai-partai itu pun sudah berulangkali kader-kadernya melakukan tindak kekerasan di berbagai daerah.

Untungnya, bagi para pembenci eFePe i, sejahat apapun Partai-partai itu, sekorup apapun gerombolan-gerombolan itu, mereka tidak akan pernah membencinya. Mereka tetap akan membersamainya. Karena mereka cinta, racun serangga pun akan dianggapnya jus mangga.

Ada sebagian yang memang karena cinta buta, ada yang karena ikut-ikutan dan ada juga yang cinta karena mereka sudah kebagian jatah, sehingga bungkam terhadap kebusukan-kebusukannya. []

Cirebon, 24 Januari 2021

Posting Komentar

1 Komentar