
Oleh: Dwi Indah Lestari
Sobat, pernah ga sih merasa insecure dengan identitas diri sebagai seorang muslim? Pernah ga sih merasa rendah diri melihat kehidupan umat atau bangsa lain yang sepertinya nampak bersinar, maju, tertib, dan berkecukupan. Sementara bila menengok pada umat Islam, subhanallah banyak sekali dirundung masalah.
Rasanya saat ini muslim sedang ada di posisi zero. Menoleh ke dunia Islam di Timur Tengah, kita melihat di sana tak pernah absen dengan pertikaian bersenjata. Lihatlah di Palestina atau di Suriah. Selalu saja kita dengar berita umat Islam di sana hidup dalam ketakutan sewaktu-waktu terkena lontaran rudal Israel atau rezim yang berkuasa.
Belum lagi yang terjadi pada muslim Uighur yang tak pernah putus merasakan penderitaan di bawah siksaan rezim China. Atau muslim Rohingya yang selalu terlunta-lunta ditolak dimana-mana. Sementara di negerinya sendiri mereka harus berhadapan dengan ekstrimis Budha yang siap menganiaya dengan sungguh tak manusiawi.
Sementara di negeri kita sendiri, umat Islam pun tak jauh beda kondisinya. Memang tidak mengalami penyiksaan fisik, namun penyiksaan non fisik. Berbagai tuduhan dan pelecehan menghampiri. Mulai dari para pemeluknya yang taat disebut radikal, Al Qur’an dituduh mengajarkan terorisme, dilecehkan simbol-simbolnya dan lain sebagainya.
Sedih ga sih? Pastinya ya. Padahal Allah Swt sendiri sudah menjamin bahwa satu-satunya agama yang diterima di sisiNya adalah Islam. Coba kita tengok firman Allah Swt berikut.
“…..Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu….” (TQS. Al Maidah [5]: 3)
Bahkan Allah Swt menjelaskan bahwa Rasulullah diutus untuk membawa kabar gembira dan rahmat bagi seluruh alam.
“Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan hanya sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan.” (TQS Al-Furqan [25]: 56)
“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.” (TQS. Al Anbiya [21]: 107)
Allah Swt juga mengisyaratkan bahwa umat Islam adalah umat terbaik di antara umat-umat lainnya. Allah Swt berfirman, “Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.” (TQS. Ali Imran [3]: 110).
Lalu mengapa ya semua itu tidak nampak saat ini? Mengapa kaum muslim sekarang dalam kondisi yang terpuruk? Padahal jumlah umat Islam itu tidak sedikit lo, sobat. Di seluruh dunia, total pemeluk Islam hampir mencapai 2 milyar. Tapi jumlah yang besar ini seakan tidak memberikan arti pada posisi umat Islam saat ini. Rasulullah Saw sendiri dalam haditsnya pernah menyinggung hal ini. Rasulullah bersabda, “Nyaris orang-orang kafir menyerbu dan membinasakan kalian, seperti halnya orang-orang yang menyerbu makanan di atas piring.” Seseorang berkata, “Apakah karena sedikitnya kami waktu itu?” Beliau bersabda, “Bahkan kalian waktu itu banyak sekali, tetapi kamu seperti buih di atas air. Dan Allah mencabut rasa takut musuh-musuhmu terhadap kalian serta menjangkitkan di dalam hatimu penyakit wahn.” Seseorang bertanya, “Apakah wahn itu?” Beliau menjawab, “Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Ahmad, Al-Baihaqi, Abu Dawud).
Rasulullah Saw telah menjelaskan dalam hadits di atas, penyebab umat Islam berada dalam kondisi seperti hidangan yang diperebutkan adalah karena telah terjangkiti penyakit wahn, yaitu cinta dunia dan takut mati. Al wahn bisa menjangkiti umat Islam karena umat Islam sangat jauh dari ajaran agamanya. Benak kaum muslimin telah diracuni mantra-mantra duniawi yang membuat mata silau dan lupa bahwa dunia ini hanya sementara.
Padahal, dulu umat Islam pernah mengalami masa kejayaannya, lo sobat. Saat Islam turun di jazirah Arab dengan diutusnya Muhammad Saw sebagai nabi dan rasul. Dan ternyata Islam mampu merubah bangsa Arab yang dulu hidup dalam kejahiliyahan dan tidak pernah diperhitungkan dalam kancah dunia saat itu, menjadi sebuah masyarakat yang beradab, maju dan tak terkalahkan.
Kekuatan Islam yang terwujud dalam bentuk Daulah Islamiyyah, mampu menyatukan berbagai wilayah yang ada di dunia dengan keanekaragaman bangsa, agama, adat dan kebiasaan dalam naungannya yang penuh keadilan, ketenteraman dan kesejahteraan. Selama berabad-abad mereka hidup damai dan mencapai kegemilangan yang tak pernah tertandingi hingga saat ini.
Bahkan tahukah sobat, seorang sejahrawan barat mengakui hal ini. Dia adalah Will Durrant yang menulis dalam bukunya berjudul Story of Civilization, seperti berikut ini. “Para khalifah telah memberikan keamanan kepada manusia hingga batas yang luar biasa besarnya bagi kehidupan dan kerja keras mereka. Para khalifah itu juga telah menyediakan berbagai peluang untuk siapapun yang memerlukan dan memberikan kesejahteraan selama beradab-abad dalam wilayah yang sangat luas. Fenomena seperti itu belum pernah tercatat (dalam sejarah) setelah zaman mereka.”
Itulah fakta sejarah yang pernah terjadi pada umat Islam di masa lalu. From zero to hero. Dengan kekuatannya, Daulah Islam menjadi hero yang menyelamatkan umat manusia dari kehidupan yang penuh kegelapan menuju cahaya Islam. Dan semua itu terjadi karena umat Islam memegang teguh Al Qur’an dan sunnah kemudian menerapkannya secara praktis, serta mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia.
Hanya saja, saat kaum muslimin mulai melepaskan Islam dari genggamannya, saat itulah kemunduran demi kemunduran terjadi dan menggerogoti tubuhnya. Hingga akhirnya Islam tak lagi menjadi pegangan dalam kehidupan umat kecuali hanya masalah ibadah saja. Dan saat itulah malapetaka demi malapetaka menimpa umat Islam.
So sobat, tidak inginkah meraih Kembali predikat umat terbaik itu? Tidakkah ingin sekali lagi menjadi hero yang menjadi penyelamat umat manusia dari kehancuran akibat diterapkannya sistem buatan manusia yang penuh kerusakan ini? Tidakkah ingin bangkit membangun peradaban mulia yang diridhoi Allah dan mewujudkan Islam rahmatan lil ‘alamiin?
Dunia kini sedang sakit. Kerusakan terjadi dimana-mana bukan hanya di daratan tapi juga di lautan. Kehidupan manusia pun tak kalah mengenaskan. Problem manusia begitu banyak tak terselesaikan. Sobat, yakinlah hanya Islam yang bisa menyelesaikannya. Syariat Islam sempurna dan menyeluruh bersumber dari wahyu Allah Swt. Kalau bukan Allah yang Maha Mengetahui aturan terbaik untuk manusia lalu siapa lagi?
“Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (TQS Al Maidah [5]: 50).
Maka, marilah sobat, kita kembali pada hukum Allah Swt saja. Kita rubah posisi zero yang kini diduduki kaum muslimin, menjadi hero. Jadilah bagian dari perjuangan menegakkan kembali kehidupan Islam di tengah-tengah umat. Allahu akbar.
"Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian. Ia ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Lalu Allah akan mengangkat zaman itu jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Ia ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Lalu Allah akan mengangkat zaman itu jika Dia berkehendak mengangkatnya. Lalu akan ada kekuasaan yang zalim. Ia juga ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Kemudian Allah akan mengangkat zaman itu jika Dia berkehendak mengangkatnya. Lalu akan ada kekuasaan diktator yang menyengsarakan. Ia juga ada dan atas izin Alah akan tetap ada. Selanjutnya akan ada kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian." (HR Ahmad, Abu Dawud ath-Thayalisi dan al-Bazzar).
Wallahu’alam bisshowab.
Bangkalan, 18 Juli 2021 (22.20)
0 Komentar