
Oleh : Mida Istiqomah
Istidraj didefinisikan sebagai anugrah atau rezeki yang dilimpahkan Allah kepada mereka yang berbuat maksiat. Pemberian seperti itu akan berakhir dengan penderitaan. Kalaupun penderitaan itu tidak dirasakan di dunia, pasti di dapatkan di akhirat. Karena setiap kemaksiatan pasti di balas, jika tidak bertaubat.
إِذَا رَأَيْتَ اللهَ تَعَالَى يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا مَا يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيمٌ عَلَى مَعَاصِيْهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِنهُ اسْتِدْرَاجٌ
Rasulullah bersabda, "Apabila kamu melihat Allah memberi seorang hamba apa yang diinginkannya, padahal hamba itu selalu berbuat maksiat, maka sesungguhnya itu adalah istidraj dari Allah untuknya". (HR. Ahmad dan Thabrani, dalam kitab as-Syu'ab).
Apa itu istidraj?
Istidraj itu adalah ketika Allah tetap memberikan kita :
- Harta yang berlimpah padahal tidak pernah bersedekah.
- Rezki berlipat-lipat padahal jarang solat dan terus berbuat maksiat.
- Dikagumi, dihormati padahal berakhlak bejat.
- Diikuti, diteladani dan diidolakan padahal mengumbar aurat dalam berpakaian.
- Sangat jarang diuji sakit padahal dosa-dosa menggunung tinggi.
- Tidak pernah diberikan musibah padahal hidup sombong dan angkuh.
- Anak-anak sehat-sehat, cerdas-cerdas padahal diberikan makan dari harta hasil yang diragui halal haramnya.
- Hidup bahagia penuh keriangan padahal banyak orang karenanya ternoda dan terluka.
- Kerjayaannya terus meningkat padahal banyak orang yang dipijak-pijak.
- Semakin tua semakin makmur padahal berkubang dosa sepanjang umur.
Hati-hati karena itulah yang dinamakan ISTIDRAJ.
فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّىٰ إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ
"Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa."(QS. Al-An’am: 44)
Sehingga kita janganlah silau dengan kesuksesan dan kemegahan yang ditampilkan seseorang. Bisa jadi dia sedang mengalami istidraj. Dan pada saatnya nanti Allah tiba-tiba akan mencabut semua kenikmatan itu, tanpa dia sadari.
Sebagai orang beriman yang dikasihi Allah, maka Allah akan selalu menjaga kita dari segala kemaksiatan, tidak dibiarkan kita dalam kesesatan.
Jadi jika kita sudah beramal sholeh, namun kita masih diberi ujian/cobaan, maka itulah tanda kasih sayang Allah pada hamba-hamba-NYA. Ujian merupakan jalan meringankan dosa-dosa kita dan menuju ampunan-NYA.
Mari bersama-sama kita menjauhkan diri dari maksiat, sehingga rizki yang kita terima tidak termasuk dalam istidraj. Semoga Allah menjauhkan kita dari istidraj.
Aamiin ya rabbal'alamin.
Wallahu ‘alam bish-showwab.
0 Komentar