
Oleh: Titin Hanggasari
Bagaimanakah kedudukan manusia di bumi dan kewajibannya? Sebelumnya kita akan mengingat kisah awal penciptaan manusia dahulu melalui surat di bawah ini.
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, \"Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.\" Mereka berkata, \"Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?\" Dia berfirman, \"Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.\" (Al-Baqarah : 30)
Pada ayat ini kita diperintahkan untuk mengingat kisah awal kejadian manusia? Sebelum manusia diciptakan terlebih dahulu Allah menciptakan malaikat. Huruf Idz pada awal ayat menunjukkan zharf al-zaman (kata keterangan).
Dan kepada malaikat Allah berfirman yang artinya: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi." Allah akan menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi.
Yaitu khalifah bagi jin atau benual-al jan, khalifah bagi malaikat, kemudian sesama manusia artinya Adam dan anak cucunya. Kemudian menjadi khalifah bagi Allah di bumi dalam rangka untuk menegakkan hukum-hukumnya.
Namun ada pertanyaan malaikat mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di muka bumi, Karena manusia hanya akan membuat kerusakan di bumi dan menumpahkan darah. Tetapi para mufasir sepakat bahwa, pertanyaan itu bukanlah melawan kehendak Allah SWT. Tetapi hanya bertujuan untuk meminta kejelasan saja untuk mengungkap hikmah tersembunyi Apa dibalik penciptaannya itu.
Allah menjawab dengan firmannya "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui"
Kemuliaan Bani Adam
Kedudukan Bani Adam ini ditegaskan bahwa ia diciptakan sebagai khalifah di muka bumi. Ini menunjukkan diberikannya kemuliaan kepada manusia. Kemuliaan itu bahkan ditetapkan sebagai makhluk terbaik manakala ia beriman dan beramal saleh.
Tetapi kemuliaan itu bisa dicabut manakala menolak beriman dan beramal sholeh. Maka ia akan dibenamkan pada kehinaan sebagai seburuk-buruknya makhluk. Sebutan tersebut layak diberikan kepada orang kafir (QS al-anfal: 55).
Maka dapat dipahami, dengan kemuliaan dan sempurnanya sebagai khalifah, maka wajib untuk memutuskan dan menerapkan perkara-perkara kehidupan dengan hukum-hukum Allah SWT. Untuk keperluan ini maka Allah mengutus para nabi dan rasul, untuk menyampaikan Risalah yang berisi hukum-hukum yang wajib diterapkan.
Demi berlangsungnya perjalanan menerapkan hukum-hukum Allah itu maka baginya wajib mengangkat Khilafah. Agar ada khalifah yang memimpin baginya.
Siapakah khalifah itu? Khalifah secara syar'i yakni orang yang mewakili umat dalam pemerintahan dan kekuasaan dan dalam melaksanakan hukum-hukum syara'. Hanya dengannya kedudukan manusia di dunia bisa dijalankan secara layak dan baik.
0 Komentar