Sejarah

6/recent/Sejarah-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

KETAATAN DAN PENGORBANAN UNTUK TEGAKNYA SYARIAT


Oleh : Emmy Emmalya

Setiap tanggal 10 zulhijjah kaum muslim di seluruh penjuru dunia bersama-sama menggemakan pujian atas kebesaran Allah Swt. Perayaan idul adha kali ini masih dalam kondisi pandemi.

Di tahun ini, masih diselimuti oleh kabar duka yang sangat mendalam.

Banyak saudara-saudara kita, para ulama dan pengemban dakwah yang meninggal dunia karena terinfeksi covid-19. Idul adha tahun ini berada dalam tahun yang penuh dengan kesedihan.

Hari 'Idul Adha yang penuh dengan pengorbanan bukan karena berkorban hewan kurban tapi berkorban dengan kehilangan orang-orang terkasihi karena salah urus sistem.

Pandemi yang semestinya bisa dikendalikan sejak awal, tapi karena tak ditanggapi dengan serius akhirnya menjadi tak terkendali seperti ini.

Walhasil perayaan 'Idul Adha untuk kedua kalinya tidak dirasakan seperti hari raya sebagaimana biasanya. Umat Islam menjadi terpecah belah dalam pemahaman dan asumsi masing-masing.

Seyogya, ketika kaum muslim ditimpa musibah seperti saat ini sudah saatnya untuk banyak merenung dan mengevaluasi diri, ada yang salah dengan apa yang telah dilakukan selama ini.

Sudah semestinya kita mengikuti ketaatan dan pengorbanan Nabi Ibrahim dalam merelakan anaknya demi mematuhi perintah Allah Swt, padahal Nabi Ibrahim tahu persis bahwa dia akan kehilangan sesuatu yang sangat berarti dalam hidupnya yaitu kehilangan seorang anak yang telah didamba-dambakannya.

Sikap seperti Nabi Ibrahim inilah yang seharusnya dijadikan teladan bagi kita saat ini. Tidak hanya teladan dalam pelaksanaan ibadah haji dan ibadah qur'an, namun juga teladan dalam berjuang dan berkorban demi terwujudnya ketaatan kepada hukum-hukum Allah Swt secara kaffah.

Bisa jadi musibah wabah yang menimpa saat ini, merupakan peringatan bagi kaum muslim karena sudah sekian lama meninggalkan syari'at-Nya.

Seperti telah disaksikan saat ini, banyak hukum Allah Swt diabaikan, khususnya pengaturan kehidupan bermasyarakat dan bernegara, baik dalam bidang pemerintahan, ekonomi, sosial, hukum pidana, pemerintahan, politikluar negeri dan lain sebagainya.

Bogor, 20 Juli 2021

Posting Komentar

0 Komentar