
Oleh: Dwi Indah Lestari
Sebagai muslim, kita pasti meyakini bahwa Nabi Muhammad Saw adalah suri teladan terbaik. Bahkan mengikuti seluruh risalah yang beliau emban termasuk dalam kewajiban yang Allah tetapkan atas kaum muslimin. Allah Swt juga menunjukkan kepada kita bagaimana cara membuktikan cinta kita kepadaNya adalah dengan mengikuti apa saja yang dibawa oleh Rasulullah Saw.
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Katakanlah (wahai Muhammad kepada umatmu): Jika kalian benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa kalian.” (QS. Ali Imron: 31).
Untuk dapat benar-benar meneladani Nabi Saw, maka penting kiranya bagi kita untuk mengetahui sirah Muhammad Saw. Karena dari sana, kita akan bisa menemukan gambaran sosok Nabi secara utuh. Nabi Muhammad Saw adalah nabi dan rasul terakhir. Dalam Al Qur’an, Allah Swt telah menegaskan hal itu.
مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَٰكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
“Muhammad itu bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kalian, melainkan dia adalah Rasulullah dan penutup para nabi. Allah Maha Mengetahui akan segala sesuatu.” (QS. Al Ahzab: 40).
Dari sirah, kita temukan bahwa Rasulullah Saw adalah manusia yang diberikan amanah mengemban risalah Allah Swt untuk disampaikan kepada seluruh manusia. Beliau juga adalah sosok seorang suami dan ayah bagi keluarganya. Namun lebih dari itu, akan kita dapati bahwa Beliau Saw juga berperan sebagai seorang hakim, panglima militer dan juga kepala negara.
Karenanya dalam mempelajari sirah Nabi Saw, semestinya kita mengambil seluruh sisi kehidupan yang Beliau jalani. Namun sayangnya, saat ini sirah Muhammad Saw hanya disoroti dari aspek pribadi dan keluarganya saja. Sementara aspek kehidupan Beliau yang lainnya diabaikan.
Bahwasanya Rasul adalah seorang suami yang sangat lembut kepada istri dan anak-anaknya, banyak orang yang mengetahui. Tapi bahwa beliau juga pernah memimpin pasukan untuk memerangi orang-orang kafir Quraisy, tak banyak yang membacanya. Bahwa Beliau adalah sosok yang sangat dermawan, masyhur diketahui banyak orang. Namun bahwa Beliau Saw juga adalah seorang kepala negara dari sebuah Daulah Islamiyyah di Madinah, jarang yang memahaminya.
Padahal meneladani Nabi Saw, seharusnya membawa diri kita untuk memahami apa saja yang telah dilakukan, diucapkan, maupun yang disepakati Rasulullah dalam semua perkara di sepanjang hidup beliau. Tidak utuhnya kita mengetahui seluruh aspek kehidupan dalam sirah Nabi inilah yang menyebabkan umat tak mampu mengimplementasikan keteladanan pada diri Beliau dalam kehidupannya.
Sebab sirah Nabi Saw, dibaca dan dipahami berhenti hanya di aspek ibadah dan akhlak beliau saja. Sementara dalam aspek politik, ekonomi, pendidikan, sosial dan aspek publik lainnya kita banyak mencontoh pada tokoh-tokoh lainnya. Kita berekonomi dengan mengambil teori Adam Smith. Kita berpolitik dengan berkiblat sebagaimana negara-negara Barat berpolitik. Bahkan berkehidupan sosial pun mengikuti arahan gaya hidup asing.
Realitas ini tentu sangat menyedihkan. Padahal kita selalu mengucapkan bahwa Rasulullah Saw adalah teladan terbaik. Namun sepertinya hal itu masih sebatas syiar di mimbar-mimbar atau peringatan hari besar saja. Padahal seperti dalam QS. Ali Imron ayat 31, Allah telah mengingatkan, agar kita membuktikan cinta kepadaNya dengan mengikuti Nabi Muhammad Saw.
Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita merenungi kembali. Bahwasanya sirah Nabi Muhammad Saw harus kita pelajari dan pahami dari seluruh aspek kehidupan Beliau Saw. Sirah Nabi Muhammad Saw tak boleh hanya kita tempatkan sekedar histori masa lalu semata. Dengan begitu, akan kita dapatkan bagaimana cara terbaik untuk bisa meneladani hidup beliau secara utuh. Dan semoga dengan seperti itu, pantas bagi kita untuk mengharap syafa’atnya kelak di akhirat.
...لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ
“Sesungguhnya pada diri Rasulullah terdapat suri teladan yang baik bagi kalian...” (QS. Al Ahzab: 21)
Wallahu’alam bisshowab.
0 Komentar