Sejarah

6/recent/Sejarah-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

DOA


Oleh: Muslihah

Atun seorang penjual lauk dan sayur matang keliling. Ia mengendarai sepeda angin menjajakan dagangannya. Ada pepes pindang, pepes daun singkong campur ikan klotok, botok tahu tempe, botok jamur, tahu kelapa, sate kelapa, sate komo, dan jajanan semacam pisang goreng, dadar gulung, lemper tahu cilok tak ketinggalan rempeyek dan kerupuk. Sayur lodeh, urap-urap, sayur sop, sayur asem, sayur pecel semua dibungkus plastik berukuran setengah kilogram.

Dagangan ditaruh di sebuah keranjang plastik yang diletakkan di boncengan sepeda dan keranjang sepeda di depan setir. Kerupuk dan rempeyek digantungkan di setir sepeda. Ia mengayuh sepeda sambil meneriakkan dagangannya. Kedatangannya ditunggu banyak ibu-ibu, terutama mereka yang tidak sempat masak.

"Wah, tumben masih penuh, biasanya sampai sini sudah tinggal sedikit," ujar Ustadzah Fatimah berbasa-basi. Pagi itu dagangan Atun terlihat masih banyak.

"Iya, Ustadzah, tidak mesti, kadang rame, kadang sepi," jawab Atun santun.

"Memang demikianlah rezeki, yang sabar, ya! Iringi dengan doa, semoga Allah memberkahi setiap usahamu."

"Aamiin. Tapi Ustadzah, kadang saya berpikir mungkin saya banyak dosa sehingga Allah tidak mengabulkan doa saya." Atun terlihat sedih.

"Tidak boleh, begitu, Mbak Atun! Allah pasti mengabulkan doa kita. Harus yakin." Ustadzah Fatimah berusaha meyakinkan Atun.

"Bukankah Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ÙˆَÙ‚َا Ù„َ رَبُّÙƒُÙ…ُ ادْعُÙˆْÙ†ِÙŠْۤ اَسْتَجِبْ Ù„َـكُÙ…ْ ۗ اِÙ†َّ الَّذِÙŠْÙ†َ ÙŠَسْتَÙƒْبِرُÙˆْÙ†َ عَÙ†ْ عِبَا دَتِÙŠْ سَÙŠَدْØ®ُÙ„ُÙˆْÙ†َ جَÙ‡َÙ†َّÙ…َ دَا Ø®ِرِÙŠْÙ†َ
Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk ke Neraka Jahanam dalam keadaan hina dina."

"Itu terdapat dalam Al Qur'an surat Ghafir 40: Ayat 60. Maka kita harus yakin bahwa setiap doa kita akan terkabul."

Ustadzah Fatimah seorang yang hafal Al Qur'an, wajar ia bisa menunjukkan tanpa membuka Al Qur'an.

"Sini, ayo masuk ke rumah sebentar!" ujar Ustadzah Fatimah sambil menggandeng tangan Atun.

"Tapi, Ustadzah, saya mau dagangan ini."

"Sebentar saja, kok. Lihat ini dalam buku ini!" Ustadzah Fatimah membuka sebuah buku yang sebelumnya ada di atas meja. Kemudian membaca,

Dari ‘Ubadah bin Ash-Shamit radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang muslim berdoa kepada Allah dengan satu doa, melainkan pasti Allah memberikannya kepadanya, atau Allah menghindarkannya dari kejelekan yang sebanding dengan doanya, selama ia tidak mendoakan dosa atau memutuskan silaturahim.” Lalu seseorang berkata, “Kalau begitu, kita akan memperbanyak doa.” Beliau bersabda, “Allah lebih banyak memberi (dari apa yang kalian minta).” (HR. Tirmidzi, ia mengatakan bahwa hadits ini hasan sahih)

"Bukankah ini artinya Allah pasti mengabulkan doa kita? Kalau tidak dikabulkan langsung, ya bisa jadi ditunda. Allah Maha Mengetahui kapan kita lebih membutuhkan terkabulnya doa. Atau bisa jadi Allah mengganti dengan apa yang kita butuhkan. Terkadang kita meminta segala sesuatu sesuai keinginan, tapi Allah lebih tahu kebutuhan kita."

"Ustadzah benar. Seringkali saya yang kurang sabar."

"Nah, itu. Sabar."

"Eh, coba baca ini!" Ustadzah Fatimah menunjuk bukunya yang terbuka.

[ÙˆَÙ‚َالَ صَÙ„َّÙ‰ اللهُ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ ÙˆَسَÙ„َّÙ…َ: {الدُّعَاءُ سِÙ„َاحُ الْÙ…ُؤْÙ…ِÙ†ِ ÙˆَعِÙ…َادُ الدِّÙŠْÙ†ِ ÙˆَÙ†ُÙˆْرُ السَّÙ…ٰÙˆَاتِ ÙˆَالْØ£َرْضِ}.
Nabi saw. bersabda, “Doa itu senjata orang mukmin, tiang agama, serta cahaya langit-langit dan bumi.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Abu Ya’la dan imam Al-Hakim dari sahabat Ali r.a]

"Ingat! Doa itu senjata orang mukmin. Jadi jika ada kesulitan berdoa. Jika sedang sedih segera berdoa. Saat senang pun berdoa. Kita diajarkan oleh Rasulullah agar berdoa sepanjang waktu. Mulai bangun tidur sampai tidur kembali semua ada doanya."

"Engge, leres. Anak saya yang kecil itu mau melakukan apapun berdoa. Diajari guru TPQ-nya. Saya malah kadang tidak tahu. Hehe."

Dalam hadits yang lain Rasulullah Saw bersabda,

الدعاء مخ العبادة
"Doa adalah inti dari ibadah."

"Jadi setiap kamu berdoa, kamu mendapat pahala ibadah," lanjut beliau.

"Begitu, ya, Ustadzah. Sampun, ngge, Ustadzah. Saya mau keliling melanjutkan dagangan."

"Eh, tunggu! Aku mau beli, pepes pindangnya 5 sama botok jamur 5 juga."

"Botok jamurnya tinggal 4, Ustadzah."

"Oke, gapapa."

Atun segera memasukkan semua pesanan Ustadzah Fatimah ke dalam plastik kresek putih.

"Ini, Ustadzah. Kali ini tidak bayar, sebagai ganti saya dapat ilmu."

"Tidak bisa begitu. Nanti kamu rugi. Apalagi daganganmu masih banyak. Ini terima uangku, tidak usah dikasih kembalian! Itu sedekahku pagi ini." Ustadzah Fatimah menyodorkan selembar uang biru.

"Waduh, ini terlalu banyak, Ustadzah."

"Sudah aku bilang. Ini sedekahku pagi ini."

"Baiklah, Ustadzah. Terimakasih."

"Sama-sama."

Atun segera mengayuh sepedanya. Terdengar sesekali ia berteriak menawarkan dagangannya.

Mojokerto, 6 September 2021

Posting Komentar

0 Komentar