Sejarah

6/recent/Sejarah-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

SESUAI BATAS KESANGGUPANMU


Oleh: Umi Rizkyi

Setiap manusia pasti pernah mengalami dan menghadapi ujian, cobaan, tantangan dan rintangan dalam hidupnya. Baik itu sebuah berbentuk musibah, bencana, kesabaran, keikhlasan dan lain sebagainya. Semua itu datang tidak ada satupun yang bisa mengetahuinya.

Ada yang diuji kesabaran oleh Allah SWT terkait sakit yang diderita saat ini. Sudah bertahun-tahun mengalami sakit. Berobat kemana-mana belum juga mendapatkan kesembuhan. Bahkan setiap orang memberi saran harus berobat ke mana saja, ia datangi. Namun kesembuhan dari Allah SWT belum jua ia dapatkan.

Ada yang diuji dengan ekonomi. Berbagai pekerjaan telah ia alami. Mulai bekerja dari sebelum terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Bahkan sampai lembur hingga malam harinya pun ia gunakan untuk tetap bekerja. Dengan harapan agar mampu mencukupi kebutuhan keluarganya. Hingga tidak menghiraukan lagi keletihan dan terkurasnya tenaga dalam dirinya. Namun, terkadang semua yang ia lakukan belum juga mampu untuk memenuhi kebutuhannya.

Ada yang diuji dengan kesabaran. Di mana anak-anak belum juga bisa tenang, pekerjaan rumah masih ada yang belum beres, suami selalu mencari kesalahan istri dan lain sebagainya.

Ada yang diuji dengan datangnya cobaan berupa bencana secara bertubi-tubi. Selesai musibah satu datang lagi musibah yang lainnya. Begitu seterusnya. Mulai anak sakit, suami kecelakaan, istri yang tidak sabar dan bersyukur, sehingga memicu terjadinya perceraian.

Ada juga yang diuji dengan keihklasan dalam hidup. Misal, sebagi istri, ia sudah semaksimal mungkin untuk menjalankan amanahnya. Mengurus anak, rumah, keluarga, suami dan semua telah ia lakukan dengan baik. Namun ternyata masih saja ada rasa disalahkan dan tidak tepat menurut orang lain. Sehingga memicu istri agar mengumpat dalam hati. Tidak sadar telah mengotori amal baiknya, yang tadinya ikhlas menjadi tidak ikhlas.

Namun demikian, seberapa berat dan banyaknya ujian dan cobaan yang datang menimpa seorang hamba-Nya sudah terukur dari sisi-Nya. Yaitu sesuai batas kesanggupannya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَا نُكَلِّفُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَآ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْجَنَّةِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
"Dan orang-orang yang beriman serta mengerjakan kebajikan, Kami tidak akan membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya. Mereka itulah penghuni surga; mereka kekal di dalamnya," (QS. Al-A'raf[7]:42).

Posting Komentar

0 Komentar