Sejarah

6/recent/Sejarah-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

ADA MALAIKAT PENJAGA


Oleh: Umi Rizkyi

Pada setiap orang memiliki potensi untuk taat atau bermaksiat kepada Allah SWT. Semua itu dikarenakan adanya rasa kesadaran yang mendasar terkait hukum Allah. Senantiasa mengingat dan mengamalkan kebajikan. Melakukan segala sesuatu hanya untuk meraih ridho-Nya.

Baik jadi orang taat atau maksiat adalah sebuah pilihan. Jika ada orang yang bermaksiat bukan berarti ia diciptakan sebagai ahli maksiat. Namun mereka lebih memilih dalam kondisi dan situasi aman. Tidak mau dan tidak peduli dengan aturan Allah. Bahkan aturan Allah hanya dijadikan selayaknya menu prasmanan saja. Jika menyukainya ia ambil dan amalkan. Namun sebaliknya jika tidak sesuai dengan dirinya maka ia akan meninggalkannya.

Contoh, ketika seorang muslim itu wajib solat 5 waktu. Namun bagi sebgian muslim, solat hanyalah bagi orang-orang yang paham terhadap agama. Contoh lain, ketika ada aturan Allah SWT terhadap seorang muslimah wajib menutup aurat pada saat keluar rumah, maka ada sebagian besar yang merasa dikekang, dipaksa dan dibatasi dalam mengekspresikan diri. Lebih tepatnya dalam zona nyaman. Nyaman ketika tidak menutup aurat. Namun lalai terhadap ancaman bagi muslimah yang tidak menutup aurat.

Sebaliknya jika ia taat bukan berarti ia dilahirkan sebagai orang taat dan ahli ibadah. Hal ini dilakukan dengan dorongan iman semata. Kesadaran diri terhadap perintah dan larangan Allah SWT. Misalnya menjadi orang yang jujur, amanah, taat terhadap hukum Allah, tidak sombong, selalu beramal solih dan lain sebagainya.

Padahal Allah SWT selalu melindungi kita dari setiap mara bahaya yang tidak di izinkannya untuk mengenai kita. Masih begitu sombongnya kah kita menolak segala aturan yang Allah turunkan dimana aturan tersebut semata-mata untuk kebaikan kita?

Terkait hal ini, sesungguhnya pada setiap diri manusia terdapat malaikat penjaga. Sesuai dengan ayat cinta-Nya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗۚ وَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ
"Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." (QS. Ar-Ra'd[13]:11).

Posting Komentar

0 Komentar