Sejarah

6/recent/Sejarah-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

AL-QALAM


Oleh: Titin

Dalam surat Al Qalam 68: 1-4 Allah SWT. berfirman:

Ù† ۚ ÙˆَالْÙ‚َÙ„َÙ…ِ ÙˆَÙ…َا ÙŠَسْØ·ُرُونَ
Ù…َا Ø£َÙ†ْتَ بِÙ†ِعْÙ…َØ©ِ رَبِّÙƒَ بِÙ…َجْÙ†ُونٍ
ÙˆَØ¥ِÙ†َّ Ù„َÙƒَ Ù„َØ£َجْرًا غَÙŠْرَ Ù…َÙ…ْÙ†ُون
ÙˆَØ¥ِÙ†َّÙƒَ Ù„َعَÙ„َÙ‰ٰ Ø®ُÙ„ُÙ‚ٍ عَظِيمٍ
Nun. Demi pena dan apa yang mereka tuliskan, dengan karunia Tuhanmu engkau (Muhammad) bukanlah orang gila. Dan sesungguhnya engkau pasti mendapat pahala yang besar yang tidak putus-putusnya. Dan sesungguhnya engkau benar-benar, berbudi pekerti yang luhur.

Andai pesan cinta tidak tertulis dalam pena suci
Apakah masih ada makluk manusia yang mempunyai budi
Sungguh tak terbayang tingkah manusia pasti lebih ngeri
Padahal, turunnya kitab suci, untuk menjaga diri

Mereka para praktisi, akademisi, kumisi ramai-ramai mengebiri, bahkan mendiskriminasi pengemban suci.

Apa sih sebenarnya yang mereka cari?

Kini, genderang suara sudah di buka. Melengking menggema membawa petaka. Ini fakta bukan reka-reka. Sebuah akibat yang harus diterima. Akibat menentang aturan Yang Maha Kuasa.

Karut marut berimbas derita. Sebab belenggu dunia telah menguasainya. Tanpa ada rasa belas papa kepada rakyat jelata. Padahal dia juga sama. Manusia. Apakah dia pikir bisa menjadi penguasa tanpa rakyat jelata?

Kini, entah masih dilingkup pandemi dalam lingkar memedi.

Derita rakyat terpalak oleh pajak. Bingung, karena utang negara sudah menggunung. Kemana lagi kalau ga kesini. Ke rakyatnya sendiri. Di tengah geramnya hati, ngelangut diri entah apa lagi yang bakal mereka terima lagi. Lalu sampai kapan mereka sampai begini, begini, dan begini lagi.

Kenapa tidak segera diakhiri, mencari solusi untuk negeri. Kenapa takut mengambil aturan syar'i? Yang sudah terbukti?

Wahai penulis pena turun dan catatlah cerita derita dunia. Soundingkan seperti mereka yang gencar tapi pudar ruwet dan mbulet.

Semoga penamu menjadi wasilah, meretas jurus pamungkas pemberantas tuntas derita di atas derita dari kekuasaan yang semakin tiada batas.

Buktikan qalam=penamu sebagai pedang pemberantas. Kemungkaran tempat menetas.

Posting Komentar

0 Komentar