Sejarah

6/recent/Sejarah-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

KEBAHAGIAAN


Oleh: Muslihah Binti Hidayat

Melihat banyak orang berlomba mengumpulkan harta, dalam hatiku bertanya, mengapa mereka sampai segitunya? Beli mobil dengan riba, modal usaha hasil hutang riba, pas dingatkan berdalih kalau tidak begitu kapan aku punya?

Hah???

Terus sekarang sudah punya untuk apa? Mobil nganggur bikin sesak rumah.

Emang kalau sudah punya jadi bahagia? Seringkali harus servis mobil, padahal jarang pakai.

Punya rumah lebih dari dua, emang siapa yang mau menempati yang lainnya? Apa tidak capek membersihkannya?

Okelah bisa dikontrakkan sebagai aset bisnis. Tapi biar apa coba menumpuk harta? ya gak masalah kalau dari hasil yang halal, la kalau hasil riba?

Hadehh

Bahagia macam apa yang mereka gapai?

Usia semakin tua.

Ah iya mati juga gak harus nunggu tua.

Kalau saja mati sebelum usai ribanya bagaimana? Diingatkan kok membantah "iya, aku sudah ngerti tentang riba, ini sudah yang terakhir, lagi pula tinggal setahun lagi, kok, semua lunas."

Setahun?

Iya kalau Allah kasih umur sampai setahun ke depan, kalau tidak? Anda mati masih dalam aqad ribawi. Hiiii ngeri. Hujjah apa kelak saat di pengadilan Sang Maha Memiliki?

Inikah BAHAGIA?

Didunia dikejar harus bisa setoran sekian setiap bulannya. Oke selama ini anda bisa membayar tepat waktu, tetapi bahagiakah setiap harinya?

Jika kemudian malaikat Izroil menjalankan tugasnya, anda meninggal. Siapa yang menikmati harta anda? Bagaimana jika anak² anda memperebutkannya? Lalu mereka bertengkar dan saling memutuskan silaturahim.

Tidakkah itu terpikir dalam benak anda? Harta yang didapat dari jalan haram, tidak akan membawa berkah bagi siapapun. Percayalah.

Posting Komentar

0 Komentar