Oleh: Emmy Emmalya
Allah Swt berfirman dalam surat Al-Furqon ayat 27-29 berikut:
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّا لِمُ عَلٰى يَدَيْهِ يَقُوْلُ يٰلَيْتَنِى اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُوْلِ سَبِيْلًا (٢٧)
يٰوَيْلَتٰى لَيْتَنِيْ لَمْ اَتَّخِذْ فُلَا نًا خَلِيْلًا (٢٨)
لَقَدْ اَضَلَّنِيْ عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ اِذْ جَآءَنِيْ ۗ وَكَا نَ الشَّيْطٰنُ لِلْاِ نْسَا نِ خَذُوْلًا (٢٩)
"Dan (ingatlah) pada hari (ketika) orang-orang zalim menggigit dua jarinya, (menyesali perbuatannya) seraya berkata, "Wahai! Sekiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama rasul. Wahai, celaka aku! Sekiranya (dulu) aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sungguh, dia telah menyesatkan aku dari peringatan (Al-Qur'an) ketika (Al-Qur'an) itu telah datang kepadaku. Dan setan memang pengkhianat manusia."
Demikianlah Allah Swt menggambarkan keadaan orang-orang zalim di hari pembalasan nanti, mereka menyesal karena tidak menaati Rasul dan mengikuti peringatan Allah yang disampaikan melalui Rasul-Nya.
Mereka akan menyesal dengan sebenar-benarnya penyesalan karena tidak berteman dengan orang-orang yang menyeru kepada jalan Allah.
Mereka terlena dengan gemerlapnya dunia dan menjadi budak hawa nafsu yang dihembuskan oleh syaitan. Kelak mereka akan menyesal karena telah menjadikan setan sebagai teman.
Setelah itu, orang-orang zalim yang senantiasa memusuhi orang-orang beriman akan gigit jari untuk selamanya karena tidak ada guna untuk menyesali, hanya tinggal rintihan penyelasan yang tiada arti.
Sebelum terlambat menyadari itu maka jauhilah bujuk rayu setan, mulailah untuk terikat dengan syariat Allah Swt dan carilah teman yang selalu mengingatkan kepada Allah.
Karena lewat teman-teman yang shalihlah kita akan mendapatkan syafaatnya karena ketaatannya kepada Allah Swt.
0 Komentar