
Oleh: Emmy Emmlaya
Di saat mulut tidak bisa lagi bicara, hanya tangan dan kaki yang akan memberikan kesaksian. Manusia tidak bisa lagi berbohong karena mulut yang biasa berbohong akan tertutup rapat pada hari itu.
Ya, pada hari itu manusia hanya bisa diam membisu, hanya tangan dan kaki mereka yang akan mengatakan kepada Sang Maha Pencipta apa saja yang telah dilakukannya selama di dunia.
Apakah lebih banyak melakukan amal sholih ataukah amal yang salah?
Manusia tinggal menunggu keputusan dari semua persaksian itu. Hal ini seperti yang termaktub dalam Qur'an surat Ya-Sin Ayat 65:
اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلٰۤى اَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَاۤ اَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ اَرْجُلُهُمْ بِمَا كَا نُوْا يَكْسِبُوْنَ
"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan."
Hanya berkat rahmat Allah sajalah manusia bisa mendapatkan pengampunan, maka berbuat amal sholih-lah sebanyak-banyaknya di dunia ini mumpung nyawa masih dikandung badan.
Dan amal solih yang pahalanya mengalir tiada henti adalah berjuang untuk tegaknya syariat Allah. Meskipun, kita sudah tidak di dunia lagi tapi berkat perjuangan kita dalam menegakkan syariah itu membawa kesejahteraan dan kebahagiaan bagi generasi berikutnya, maka doa-doa mereka akan terus mengalir kepada kita yang memperjuangkannya.
Mereka akan senantiasa mendoakan orang-orang yang telah memperjuangkan syari'at di masa sebelum mereka, karena buah dari penerapan syariah membawa kebaikan bagi mereka. Tidak inginkah kita selalu dikenang dan didoakan oleh generasi setelah kita?
0 Komentar