Sejarah

6/recent/Sejarah-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

ROSULULLAH SAW SEBAGAI PEMBAWA KABAR GEMBIRA


Oleh: Mutiara Aini

Islam merupakan ajaran yang memuat hukum dan kasih sayang secara proporsional sehingga penegakan hukum tidak mengeliminasi nilai-nilai kasih sayang tersebut, tidak mengebiri penegakan hukum. Maka dari itu, Islam merangkum Taurat dan Injil dengan harmonis sehingga Islam merupakan ajaran sempurna, paripurna, dan proporsional.

Hal itu ditegaskan bahwa tujuan dari pengutusan Rasulullah SAW itu sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan. Pernyataan tersebut termaktub dalam beberapa ayat Alquran yang salah satunya pada surah al-Baqarah ayat 119:

اِÙ†َّاۤ اَرْسَÙ„ْÙ†ٰÙƒَ بِا Ù„ْØ­َـقِّ بَØ´ِÙŠْرًا ÙˆَّÙ†َذِÙŠْرًا ۙ ÙˆَّÙ„َا تُسْئَـلُ عَÙ†ْ اَصْØ­ٰبِ الْجَØ­ِÙŠْÙ…ِ
innaaa arsalnaaka bil-haqqi basyiirow wa naziirow wa laa tus`alu 'an ash-haabil-jahiim
"Sungguh, Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran, sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Dan engkau tidak akan diminta (pertanggungjawaban) tentang penghuni-penghuni neraka."

Dalam ayat tersebut, ditegaskan bahwa Rasulullah SAW merupakan sosok seorang nabi dan rasul yang diutus untuk memberi kabar gembira (basyiran) dan peringatan (nadziran).

Di sini tampak jelas, bahwa Islam merupakan agama yang sempurna. Islam mengajarkan hukum yang tegak sebagai bentuk keadilan dan nilai-nilai kasih sayang sebagai bentuk kelembutan dan ampunan. Wallahu a'lam bisshawwab

Posting Komentar

0 Komentar