Sejarah

6/recent/Sejarah-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

ALLAH ITU DEKAT, MAKA MENDEKATLAH!


Oleh: Alfi Ummuarifah

Allah itu dekat. Sedekat urat leher kita. Maka bagaimana kita bisa menjauh? Hanya orang-orang yang sombong yang menjauh dari Allah.

Saat kita mendekatinya dengan berjalan, maka Dia berlari. Saat kita tertatih merangkak maka Dia berjalan. Demikianlah hal ini terjadi. Ini menjadi informasi bagi kita untuk kita tidak menjauhinya. Allah maha pengasih dan penyanyang pada semua hambanya terkhusus orang yang beriman.

Saat seseorang hidup kelebihan atau kekurangan, baginya adalah ujian. Jarang yang menganggap saat berlebih itu sebagai ujian. Itu juga yang memalingkan dirinya untuk merasa bangga bahwa itu adalah atas usahanya, bukan karena bantuan Allah untuknya. Hal ini wajar karena manusia sering beranggapan jika ujian itu saat dalam kesulitan saja.

Pada Al Qur'an surat Qaf ayat 16 disebutkan tentang betapa dekatnya Allah dengan kita. Tidak usah dicari jauh-jauh :

وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا الۡاِنۡسَانَ وَنَعۡلَمُ مَا تُوَسۡوِسُ بِهٖ نَفۡسُهٗ ۖۚ وَنَحۡنُ اَقۡرَبُ اِلَيۡهِ مِنۡ حَبۡلِ الۡوَرِيۡدِ
Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.

Pada ayat ini diterangkan bahwa Allah mengetahui apa yang dibisikkan oleh manusia dan tidak ada sesuatu pun yang samar atau tersembunyi bagi-Nya. Dan sungguh, Kami, yakni Allah dengan kuasa-Nya bersama ibu bapak yang dijadikannya sebagai perantara telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, baik kebaikan maupun kejahatan, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.

Allah Maha Mengetahui keadaan manusia walau yang paling tersembunyi sekali pun.

Allah menjelaskan bahwa Dia telah menciptakan manusia dan berkuasa penuh untuk menghidupkannya kembali pada hari Kiamat. Dia tahu pula apa yang dibisikkan oleh hatinya, baik kebaikan maupun kejahatan.

Bisikan hati ini (dalam bahasa Arab) dinamakan hadisun nafsi. Bisikan hati tidak dimintai pertanggungjawaban kecuali jika dikatakan atau dilakukan. Allah SWT lebih dekat kepada manusia dari urat lehernya sendiri.

Ibnu Mardawaih telah meriwayatkan sebuah hadis dari Abu Sa'id bahwa Nabi SAW bersabda:  Allah dekat kepada manusia (putra Adam) dalam empat keadaan; Ia lebih dekat kepada manusia daripada urat lehernya. Dia seolah-olah dinding antara manusia dengan hatinya. Dia memegang setiap binatang pada ubun-ubunnya, dan Ia bersama dengan manusia dimana saja ia berada. (Riwayat Ibnu Mardawaih).

Demikianlah sahabat, mendekatlah padanya. Agar hidup kita senantiasa dalam perlindungannya. Aamiin.

Wallahu A'lam bisshowaab.

Posting Komentar

0 Komentar