Sejarah

6/recent/Sejarah-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

FITNAH PUJIAN


Oleh: Siti Aminah

Kaum hawa suka sekali dengan pujian, saya sering menemukan di beranda wanita cantik dengan foto menggoda dipuji sampai ratusan komentar dan si wanita semakin rajin upload foto Selfi dengan berbagai gaya dan pose.

Mereka bangga dengan wajah yang diberikan Allah SWT secara gratis atau mungkin hanya efek kamera yang menampilkan gambar yang tidak sesuai dengan fakta.

Pujian sesungguhnya adalah fitnah yang bisa menjerumuskan pada kemaksiatan, pria yang tidak bisa menundukkan dan mengendalikan syahwatnya bisa melakukan hal-hal yang tidak baik, bila tidak bisa melampiaskan pada sang pemilik foto bisa jadi dilampiaskan pada wanita lain.

Wanita adalah fitnah jangan tergoda dengan pujian karena itu hanyalah strategi setan untuk merusak kehormatan wanita.

Lihatlah muslimah di daerah konflik yang mempertahankan kehormatan dengan segala pelecehan dan ketidaknyamanan dan hinaan tapi tetap bertahan dengan syariat Islam.

Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk menjauhi ketenaran dan pujian-pujian karena pujian itu fitnah. Beliau bersabda:

إِيَّاكُمْ وَالتَّمَادُحَ فَإِنَّهُ الذَّبْحُ
Jauhilah sifat suka dipuji, karena dengan dipuji-puji itu seakan-akan engkau disembelih.” (HR. Ahmad no. 16460, di-shahih-kan al-Albani dalam Shahih al-Jami’ no. 2674)

Abu Ayyub as-Sikhtiyani mengatakan: “Seorang hamba sama sekali tidaklah jujur jika keinginannya hanya ingin mencari ketenaran.” (Ta’thiru al-Anfas, hlm. 276)

Dari al-Husain bin al-Hasan al-Marwazi diriwayatkan bahwa ia berkata: Abdullah ibnu Mubarok pernah berkata: “Jadilah orang yang menyukai status khumul (status tersembunyi dan tidak dikenal) dan membenci popularitas. Namun, jangan engkau tampakkan bahwa engkau menyukai status rendah itu sehingga menjadi tinggi hati. Sesungguhnya mengklaim diri sendiri sebagai orang zuhud justru mengeluarkan dirimu dari kezuhudan karena cara itu, kamu telah menarik pujian dan sanjungan untuk dirimu.” (Shifatu ash-Shafwah, 2/325).

"Cantik kan oyen :)"

Posting Komentar

0 Komentar