Sejarah

6/recent/Sejarah-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

ISTIKAMAH DALAM KEBAIKAN, BUKAN SEKADAR SAAT MUSIBAH


Oleh: Yuyun Rumiwati

Manusia sejatinya makhluk lemah. Sifat dasar lemahnya akan semakin nyata mereka akui ketika dalam kondisi terjepit terlebih saat ujian bencana menerpa.

Tengok saja, beberapa fakta akhir-akhir ini misalnya apa yang terjadi di Surabaya. Saat hujan Es menerpa di beberapa wilayah di Surabaya Senin 21 Februari sekitar jam 15.45-16.00, ditambah dengan angin kencang yang menimbulkan beberapa bangunan dan rumah pun rusak.

Nuasa mencekam sore itu memperlihatkan bagaiman kepasrahan warga. Suara takbir, istighfar pun terdengar di beberapa Vidio yang tersebar pasca kejadian.

Bagaimana secara alami kondisi manusia saat ditimpa musibah dan bagaimana setelahnya, Allah menggambarkan dalam firman-Nya,

وَلَىِٕنْ اَذَقْنٰهُ نَعْمَاۤءَ بَعْدَ ضَرَّاۤءَ مَسَّتْهُ لَيَقُوْلَنَّ ذَهَبَ السَّيِّاٰتُ عَنِّيْ ۗاِنَّهٗ لَفَرِحٌ فَخُوْرٌۙ
Dan jika Kami berikan kebahagiaan kepadanya setelah ditimpa bencana yang menimpanya, niscaya dia akan berkata, “Telah hilang bencana itu dariku.” Sesungguhnya dia (merasa) sangat gembira dan bangga, (QS. Huud ayat 10).

Benar sekali kecenderungan manusia pasca terjadinya musibah. Saat Allah menyelamatkan dari kesedihan maka rasa bahagia dan bangga itu muncul pada manusia. Kondisi ini tidak akan membawa pengaruh yang signifikan terhadap perubahan kecuali bagi mereka yang sabar dan mengambil ibrah dalam tiap kejadian musibah tersebut.

اِلَّا الَّذِيْنَ صَبَرُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِۗ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّاَجْرٌ كَبِيْرٌ
kecuali orang-orang yang sabar, dan mengerjakan kebajikan, mereka memperoleh ampunan dan pahala yang besar. (QS. Huud: 11)

Demikinlah sabar dan istikamah adalah kebaikan yang akan mengantarkan pahala dan ampunan bagi mereka pasca bencana tiba.

Sifat ini seharusnya yang dimiliki orang beriman. Sehingga dalam kondisi ada bencana atau tidak keimanan dan ketaqwaan mereka tetap terjaga.

Bahkan, dengan sifat ini akan melahirkan sikap tobat nasuha yang berdampak pada perubahan pada diri manusia.

Mereka sangat faham bahwa hidup itu singkat. Karenanya hakikat dari musibah dan ujian adalah wujud dari peringatan agar manusia makin dekat pada Allah dan semakin rindu untuk berhukum hanya pada syariat Allah semata. Walahuallam~

Posting Komentar

0 Komentar