QURROTA A'YUNIN

Oleh: Iha Bunda Khansa

Dalam diri manusia mempunyai garizah (naluri). Yang salah satu naluri adalah naluri melestarikan keturunan atau Garizah Na'u.

Seorang laki-laki ataupun perempuan tentu ada rasa suka satu sama lain. Dan aturan Islam mempunyai cara yang sudah ada dalam petunjuk-Nya yaitu melalui pernikahan. Ketertarikan terhadap lawan jenis tidak diumbar mengikuti hawa nafsu, ada cara yang agung, terhormat dan halal. Begitu lengkapnya aturan Islam.

Dan setiap pasangan yang sudah menikah tentu mengharapkan keturunan yang saleh dan salehah yang menyenangkan hati.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَا لَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْ لَـنَا مِنْ اَزْوَا جِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّا جْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَا مًا

wallaziina yaquuluuna robbanaa hab lanaa min azwaajinaa wa zurriyyaatinaa qurrota a'yuniw waj'alnaa lil-muttaqiina imaamaa

Dan orang-orang yang berkata, "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqan 25: Ayat 74)

Menurut Ibnu Juraij, makna ayat di atas pada kalimat “…, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami)”, mempunyai makna yaitu orang-orang yang menyembah Allah SWT dengan baik dan tidak menjerumuskan umat Muslim ke dalam perbuatan yang dilarang.

MasyaaAllah... Alangkah bahagianya jika pasangan kita dan anak-anak kita menjadi hamba yang taat kepada Allah SWT, menjalankan seluruh perintah dan menjauhi apa yang dilarang.

Karena melihat fakta pada hari ini banyak keluarga hancur berantakan dikarenakan melanggar batas-batas yang telah ditetapkan oleh syariat Islam. Kehidupan yang bebas, serba boleh menyeret pada kemaksiatan.

Itulah jika pandangan atau tolak ukur dalam setiap perbuatannya mengikuti pemikiran selain dari Islam. Kehidupan sekularisme yang lahir dari ideologi kapitalisme menjadikan seseorang menjauh dari aturan yang datang dari Pencipta.

Alangkah bersyukur, ketika mempuntai keturunan yang saleh dan salehah, Qurrota A'yunin.

Dalam salah satu hadis shohih, dijelaskan :

“Apabila anak Adam meninggal dunia, terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, yaitu anak saleh yang mendoakan (orang tua)nya, atau ilmu yang bermanfaat sesudah dia tiada, atau sedekah jariyah.” (HR. Muslim).

Itulah harapan setiap orang tua mengharapkan keturunan kita menjadi amal jariyah yang tidak terputus, walaupun sudah kembali menghadap Allah SWT.

Wallahu alam bi Ahshowab