
Oleh: Ramsa
Kenikmatan atau kenyamanan hidup pasti diinginkan semua manusia. Mulai dari banyaknya anak, banyak harta, kedudukan tinggi, punya barang mewah atau tanah yang luas. Rumah megah dan kendaraan yang bisa menyesuikan warna pakaian. Bisa gonta-ganti setiap hari. Ada yang mengejarnya, ada yang sekedar mencicipinya. Ada yang mati-matian memburu, bahkan dengan berbagai cara.
Ada yang rela tinggalkan ibadah karena memburu kemegahan dunia. Rela tidak shalat jumat karena meeting dengan klien atau perjalanan ke luar kota.
Inilah peringatan Allah bagi pemburu kemegahan dunia :
ثُمَّ لَتُسْئَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ
Artinya: Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu). ( QS. At-Takasur 8)
Imam At-Thabari Rahimahullah menyebutkan dalam tafsir ayat ini, bahwa Tuhan Yang Mahakuasa akan bertanya kepada manusia tentang kenikmatan yang telah diberikan kepadanya di dunia ini, dan ulama berbeda pendapat dalam tafsir tentang apa yang dimaksud dengan kenikmatan, di antaranya waktu luang dan kesehatan, keamanan, kesehatan indera, makanan dan minuman, atau semua hal yang dinikmati di dunia.
Yakni semua hal yang dimiliki seseorang di dunia ini, dan Allah SWT menjadikan istilah kenikmatan dalam ayat yang mulia sebagai istilah umum, mencakup semua berkah yang dinikmati seseorang dalam hidupnya. Dalam sebuah hadits riwayat Muslim disebutkan:
عن أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ أَوْ لَيْلَةٍ فَإِذَا هُوَ بِأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ فَقَالَ مَا أَخْرَجَكُمَا مِنْ بُيُوتِكُمَا هَذِهِ السَّاعَةَ قَالَا الْجُوعُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ وَأَنَا وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَأَخْرَجَنِي الَّذِي أَخْرَجَكُمَا قُومُوا فَقَامُوا مَعَهُ فَأَتَى رَجُلًا مِنْ الْأَنْصَارِ فَإِذَا هُوَ لَيْسَ فِي بَيْتِهِ فَلَمَّا رَأَتْهُ الْمَرْأَةُ قَالَتْ مَرْحَبًا وَأَهْلًا فَقَالَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيْنَ فُلَانٌ قَالَتْ ذَهَبَ يَسْتَعْذِبُ لَنَا مِنْ الْمَاءِ إِذْ جَاءَ الْأَنْصَارِيُّ فَنَظَرَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَصَاحِبَيْهِ ثُمَّ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ مَا أَحَدٌ الْيَوْمَ أَكْرَمَ أَضْيَافًا مِنِّي قَالَ فَانْطَلَقَ فَجَاءَهُمْ بِعِذْقٍ فِيهِ بُسْرٌ وَتَمْرٌ وَرُطَبٌ فَقَالَ كُلُوا مِنْ هَذِهِ وَأَخَذَ الْمُدْيَةَ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِيَّاكَ وَالْحَلُوبَ فَذَبَحَ لَهُمْ فَأَكَلُوا مِنْ الشَّاةِ وَمِنْ ذَلِكَ الْعِذْقِ وَشَرِبُوا فَلَمَّا أَنْ شَبِعُوا وَرَوُوا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتُسْأَلُنَّ عَنْ هَذَا النَّعِيمِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُيُوتِكُمْ الْجُوعُ ثُمَّ لَمْ تَرْجِعُوا حَتَّى أَصَابَكُمْ هَذَا النَّعِيمُ
Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, “Pada suatu hari atau suatu malam Rasulullah SAW pergi keluar rumah, tiba-tiba beliau bertemu dengan Abu Bakar dan Umar. Lalu beliau bertanya: "Mengapa kalian keluar rumah malam-malam begini?" Mereka menjawab;
'Kami lapar, ya Rasulullah! ' Rasulullah SAW bersabda: "Demi Allah yang jiwaku dalam Tangan-Nya, aku juga keluar karena lapar seperti kalian. Marilah!" Mereka pergi mengikuti beliau ke rumah shahabat Anshar (Abu Haitsam bin At Taihan).
Namun sayang dia sedang tidak di rumah. Tetapi tatkala istrinya melihat Rasulullah SAW datang, dia mengucapkan:
"Marhaban wa Ahlan (selamat datang)." Maka Rasulullah SAW bertanya: "Kemana si Fulan (Abu Haitsam)?"' Istrinya menjawab; 'Dia sedang mengambil air tawar untuk kami.' Tiba-tiba suaminya datang dan melihat Rasulullah SAW beserta dua sahabat beliau, maka dia berkata; 'Alhamdulillah, tidak ada orang yang lebih bahagia dariku hari ini, karena kedatangan tamu yang mulia.' Lalu dia mengambil setandan kurma, di antaranya ada yang masih muda, yang mulai masak, dan yang sudah masak betul. Katanya; 'Silakan dimakan ini.'
Sambil dia mengambil pisau. Nabi SAW bersabda: 'Jangan disembelih yang lagi mempunyai susu.' Maka dipotong seekor kambing, lalu mereka makan kambing, makan kurma setandan, dan minum. Setelah semuanya kenyang dan puas makan dan minum, Rasulullah SAW bersabda kepada Abu Bakar dan 'Umar: 'Demi Allah yang jiwaku berada dalam Tangan-Nya, kalian akan ditanya pada hari kiamat tentang nikmat yang kalian peroleh ini. Kalian keluar dari rumah karena lapar dan pulang sesudah memperoleh nikmat ini.”
MasyaAllah begitu lengkap aturan islam. Rinci dan terangnya penjelasan seputar apa saja yang akan Allah tanyakan bagi manusia. Jadi tidak ada alasan untuk mengabaikan perintah Allah. Agar nikmat waktu, masa muda dan kelapangan bisa menjadi jalan datangnya rida Allah.
Wallahu A'lam~
0 Komentar