Sejarah

6/recent/Sejarah-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

ALLAH MAHA DEKAT


Oleh: Umi Rizkyi

Setiap manusia memiliki cara tersendiri dalam menghadapi hidup. Melawan arus kehidupan yang begitu deras dan menghimpit. Makin hari makin terasa berat dan serasa tak ada jalan keluarnya. Sehingga banyak yang merasa dalam zona nyaman. Akhirnya, mengambil kesimpulan sendiri bahwa hidup hanya sekali, harus dinikmati.

Namun demikian tak sedikit pula di antara mereka yang sadar bahwasanya hidup ini ada yang mengatur. Ada yang memulai dan pasti ada yang mengakhirinya. Dengan kata lain, tak sertamerta kehidupan ini ada dengan sendirinya. Ada sesuatu yang lebih dari itu. Ada yang menciptakan yaitu Allah SWT.

Oleh karena dasar itu pulalah yang akan melahirkan ketakwaan yang hakiki. Senantiasa taat kepada seluruh aturan Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Berupaya semaksiamal mungkin untuk mempersembahkan yang terbaik untuk Sang Pencipta yaitu dengan taat yang maksimal.

Mereka selalu menunaikan dan menjalankan kewajiban dengan baik. Misalnya solat 5 waktu, sebagai muslimah yang selalu menutup auratnya kemanapun ia pergi, taat kepada suami, menjaga dan memelihara anak-anaknya dengan baik, berdakwah tanpa harus berhenti atau menoleh ke belakang langkah dan lain sebagainya.

Begitu pula mereka menghadapi kehidupan ini. Mereka semata hidup di dunia ini hanya untuk bertakwa dan beribadah kepada Allah SWT. Sehingga apapun yang mereka lakukan adalah sesuai aturan-Nya yaitu sesuai dengan hukum Syara'.

Baik sebagai petani, nelayan, pedagang, dokter, guru, pengusaha, penguasa dan lain sebagainya mereka akan melakukannya dengan petunjuk hukum Syara'. Misal menjadi penguasa yang jujur, amanah, melayani dan mengayomi masyarakat tanpa ada biaya plus-plus. Menjadi petani yang solih, jujur, amanah dan memberikan produk unggul dan berkwalitas terbaik. Adapun menjadi pedagang dan pengusaha yang baik, jujur, amanah, gemar bersedekah, loyal dalam beramal solih dengan perniagaanya. Semakin taat terhadap usaha yang dia lakukan.

Selain itu, mereka juga yakin bahwasanya Allah itu dekat. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran." (QS. Al-Baqarah[2]:186)

Dalam ayat di atas semakin menyakinkan mereka, apapun yang terjadi dengan mereka adalah sebuah ketetapan dari-Nya dan justru akan semakin menambah kuat keimanannya.

Sehingga ujian, cobaan, rintangan yang menghadang akan terasa ringan dan mampu terlewati karena kehendak-Nya. Walahuallam~

Posting Komentar

0 Komentar