Sejarah

6/recent/Sejarah-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

ATHEIS VS MUSLIM


Oleh: Yuliati Sugiono

Di Cina umur ideal menikah antara 30-40, kalau ada yang menikah dibawah umur 30 itu tabu banget. Karena mereka menilai dari aspek materi, rata-rata umur 30 si cowok sudah sukses, punya rumah sendiri dan punya pekerjaan yang menjanjikan.

Makanya temenku kaget kalau rata-rata orang muslim menikah antara umur 22-30, itulah indahnya Islam, bukan menjadikan patokan melulu kepada materi. Meski diumur segitu kita belum punya apa-apa, nikah bermodal cincin besi ya tak masalah selagi kita punya visi dalam berumah tangga dan Alhamdulillah juga punya istri yang selalu support suami tak peduli sesulit apa keadaan mereka, yakinlah pasti materi pun bakal mengikut.

Kita lahir ke dunia juga tidak membawa apa-apa, mati pun demikian kecuali amal salih yang dilakukan ketika di dunia.

رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah. (QS Al Hajj : 9).

Selama di Mesir tante sudah berapa kali dikibulin sama orang Mesir, entah ketika ada sesuatu yang rusak di rumah lalu memanggil tukang reparasi. Barangnya bener tapi hpnya malah jadi korban, hilang. Atau ketika beli kebutuhan pokok hanya karena melihat mereka orang Cina tiba-tiba harga dinaikkan drastis sama ammu-ammunya.

Ini yang aku takutkan, kebanyakan orang Mesir kan muslim, takutnya ketika mendapat perlakuan seperti diatas, tante sebagai orang yang tidak punya agama justru malah mencap "itu karena dia muslim makanya berbuat demikian, sikapnya gitu karena didikan Islam"

Tapi sejauh ini yang ada tante justru menyangkut pautkan "karena kita sedang berada di Mesir, karena gara-gara mereka orang Mesir". Semoga saja dengan perlakuanku yang berbeda kepada mereka om dan tante justru bukan malah mengkategorikan "karena Aku orang Indonesia" semoga dengan perlakuan baik, sikap perhatianku membuat mereka sadar karena Aku muslim. Sehingga bisa menjadi perantara bagi mereka untuk mengenal Islam. Aamiin.

Bagiku mereka sudah Aku anggap sebagai orang tua sendiri, ketika butuh kasih sayang seakan mereka bisa baca pikiranku.. Hehe lebay amat. Meski justru merepotkan, mereka pasti juga ngeh kadang aku bertingkah aneh. Well karena tante bukan mahrom atau terlebih juga bukan muslim maka aku terlihat aneh karena juga berusaha sinkron menjaga batasan-Nya.

Terima kasih buat teman-teman Cina di WeChat dengan tips-tipsnya yang sangat membantuku makin dekat dengan om dan tante, malahan mereka selalu kepo perkembangan hubungan antar tetangga ini. Sudah seperti sinetron saja yang selalu ditunggu tunggu kelanjutan ceritanya. Hehe.

Posting Komentar

0 Komentar