Sejarah

6/recent/Sejarah-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

BERUSAHALAH ISTIKAMAH MESKI KADANG LELAH


Oleh: Yuyun Rumiwati

Sahabat, tak dapat dipungkiri bahwa keimanan itu yajidu wa yanqus, kadang naik kadang turun. Terlebih kita manusia biasa bukan Nabi dan Rasul. Fluktuatif keimanan itu sering terjadi.

Saat kondisi iman naik, ujian pun dada lapang menghadapi. Namun, saat keimanan turun serasa sempit dan lelah. Bagaimana saat kondisi ini terjadi. Terlebih bagi seorang mukmin yang berkomitmen untuk istikamah di jalan dakwah.

Jalan dakwah jelas bukan jalan mulus. Halang rintang bahkan respon dari objek dakwah pun beragam. Ada yang pasif (tidak nolak pun tedak menyatakan persetujuan). Pun ada yang menolak dengan halus. Bahkan, ada yang menolak dengan tidak makruf. Bahkan hinaan dan fitnah kadang dilontarkan.

وَلَقَدْ نَعْلَمُ اَنَّكَ يَضِيْقُ صَدْرُكَ بِمَا يَقُوْلُوْنَۙ
Dan sungguh, Kami mengetahui bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan, (QS. Al-Hijr: 97)

Bagaimana saat ujian tersebut mendera, Allah subhanallah ta'ala telah memberikan resepnya,

فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُنْ مِّنَ السَّاجِدِيْنَۙ
maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah engkau di antara orang yang bersujud (salat), (QS. Al-Hijr: 98, Juz 14)

Dengan bertasubih memuji kebesaran Allah kita tidak akan merasa lemah. Karena ada sandaran dari sang Maha kuat. Pun saat kita gantungkan segala pujian dan syukur rasa lapang dan hilanglah kesedihan.

Terlebih saat sujud menjadi penguat dan pengakuan sebagai mahkluk tiada daya dan upaya selain hanya bermohon pada sang maha tinggi, maha hebat, maha pengampun, penyayang dan segala sifat terbaik-Nya.

Selalu menanamkan jiwa raja' (harapapan baik) pada Allah agar keistikamahan Allah jaga hingga akhir hayat.

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتّٰى يَأْتِيَكَ الْيَقِيْنُ
Dan sembahlah Tuhanmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu. (QS. Al-Hijr: 99)

Ayat di atas menjadi pengingat, bahwa kita amat lemah. Tidak ada jaminan kita tetap dalam keimanan Islam. Maka, kita memohon pada Allah agar Allah jaga iman ini hingga akhir.

Cukuplah beberapa fakta di sekitar kita, ada beberapa orang yang dulu ahli agama, justru murtad, bahkan dengan terang-terangan menghina kitab suci Al-Qur'an yang mulia. Tidak cukupkan itu sebagai pelajaran? Allahu a'lam bi shawab~

Posting Komentar

0 Komentar