
Oleh: Lilik Yani
Bisnis di dunia ada pasang surutnya. Terkadang untung, lain waktu bisa saja rugi. Itu sudah biasa terjadi. Karena kita berurusan dengan manusia yang tak semua sadar dan mengikuti aturan Allah.
Terkadang kita masih mengedepankan hawa nafsu sehingga ingin menang sendiri. Menguasai harta sebanyak-banyaknya karena khawatir besok tak bisa makan. Tak peduli orang lain kelaparan, yang penting diri dan keluarganya kenyang. Begitulah kondisi dunia, di mana segala hal dihitung untung rugi.
Mau perdagangan kita mendatangkan keuntungan terus menerus? Maka transaksilah dengan Allah. Bisnis dengan Allah tak pernah rugi. Sudah tahu begitu, mengapa tak banyak yang mengambil bagian?
Andini kini sudah bisa berfikir cerdas. Segala hal yang dipikirkan adalah untuk persiapan bekal akherat. Ibaratnya lapar di dunia tak mengapa, masih bisa ditahan. Tapi kalau di akherat, kehidupan yang sangat panjang dan lama, maka harus memiliki modal yang cukup.
Andini selalu berfikir orientasi akherat. Ia selalu berupaya meningkatkan keimanan dengan bukti ibadah nyata. Salat, zakat, puasa, infak, membaca Al Quran, dan masih banyak amalan lainnya yang semuanya diniatkan untuk mencari rida Allah.
Ia yakin, jika menjalankan ketaatan kepada Allah maka yang ada hanyalah kebaikan. Allah tak pernah menganiaya hamba-Nya. Allah selalu memikirkan kebaikan untuk hamba-Nya. Allah sangat mencintai hambaNya. Allah senantiasa memberikan keuntungan kepada semua hamba yang melakukan transaksi perdagangan denganNya.
QS. Fatir Ayat 29:
اِنَّ الَّذِيۡنَ يَتۡلُوۡنَ كِتٰبَ اللّٰهِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاَنۡفَقُوۡا مِمَّا رَزَقۡنٰهُمۡ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً يَّرۡجُوۡنَ تِجَارَةً لَّنۡ تَبُوۡرَۙ
Innal laziina yatluuna Kitabbal laahi wa aqoomus Salaata wa anfaquu mimmaa razaqnaahum sirranw wa 'alaa niyatany yarjuuna tijaaratal lan tabuur
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur'an) dan melaksanakan shalat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi,
Pada ayat ini Allah menyebutkan sebagian tanda orang yang takut kepada-Nya. Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah, yakni Al-Qur’an, lalu mereka mengkaji dan mengamalkan kandungannya, dan melaksanakan salat dengan sempurna syarat dan rukunnya, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada-nya dengan diam-diam dan terang-terangan, baik dalam keadaan lapang maupun sempit, mereka itu mengharapkan perdagangan dengan Allah yang tidak akan pernah rugi.
Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa orang-orang yang selalu membaca Al-Qur'an, meyakini berita, mempelajari kata dan maknanya lalu diamalkan, mengikuti perintah, menjauhi larangan, mengerjakan salat pada waktunya sesuai dengan cara yang telah ditetapkan dan dengan penuh ikhlas dan khusyuk, menafkahkan harta bendanya tanpa berlebih-lebihan dengan ikhlas tanpa ria, baik secara diam-diam atau terang-terangan, mereka adalah orang yang mengamalkan ilmunya dan berbuat baik dengan Tuhan mereka.
Mereka itu ibarat pedagang yang tidak merugi, tetapi memperoleh pahala yang berlipat ganda sebagai karunia Allah, berdasarkan amal baktinya.
Firman Allah:
فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَيُوَفِّيهِمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدُهُمْ مِنْ فَضْلِهِ ۖ وَأَمَّا الَّذِينَ اسْتَنْكَفُوا وَاسْتَكْبَرُوا فَيُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا وَلَا يَجِدُونَ لَهُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا
Adapun orang-orang yang beriman dan berbuat amal saleh, maka Allah akan menyempurnakan pahala mereka dan menambah untuk mereka sebagian dari karunia-Nya. Adapun orang-orang yang enggan dan menyombongkan diri, maka Allah akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih, dan mereka tidak akan memperoleh bagi diri mereka, pelindung dan penolong selain dari pada Allah. (an-Nisa'/4: 173)
Selain dari itu, mereka juga akan memperoleh ampunan atas kesalahan dan kejahatan yang telah dilakukan, karena Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri hamba-hamba-Nya, memberikan pahala yang sempurna terhadap amal-amal mereka, memaafkan kesalahannya dan menambah nikmat-Nya.
Sejalan dengan ini firman Allah: Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Mensyukuri. (asy-Syura : 23)
MasyaAllah, indahnya perdagangan dengan Allah. Senantiasa menguntungkan bahkan pahala Allah bisa berlipat ganda. Allah pemberi balasan terbaik dari setiap apapun amal ibadah seorang hamba.
Jika demikian, bukankah itu peluang semua orang masuk surga? Subhanallah. Hanya Allah yang paling tahu apa yang terbaik buat hambaNya.
Wallahu a'lam bish shawwab
0 Komentar