
Oleh: Atik Setyawati
Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam Al-Quran Surat Yunus ayat 24 yang artinya:
إِنَّمَا مَثَلُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا كَمَاءٍ أَنْزَلْنَاهُ مِنَ السَّمَاءِ فَاخْتَلَطَ بِهِ نَبَاتُ الْأَرْضِ مِمَّا يَأْكُلُ النَّاسُ وَالْأَنْعَامُ حَتَّىٰ إِذَا أَخَذَتِ الْأَرْضُ زُخْرُفَهَا وَازَّيَّنَتْ وَظَنَّ أَهْلُهَا أَنَّهُمْ قَادِرُونَ عَلَيْهَا أَتَاهَا أَمْرُنَا لَيْلًا أَوْ نَهَارًا فَجَعَلْنَاهَا حَصِيدًا كَأَنْ لَمْ تَغْنَ بِالْأَمْسِ ۚ كَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
"Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-permliknya mengira bahwa mereka pasti menguasasinya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang berfikir." (QS. Yunus: 24)
Dunia beserta seluruh isinya diciptakan oleh Allah untuk kemaslahatan hidup manusia. Sudah selayaknyalah manusia mensyukuri atas segala karunia yang Allah berikan. Mulai awal kehidupan, proses menjalani kehidupan dan akhir masa kehidupan, semua berjalan bersama kasih sayang Allah SWT.
Dunia dengan segala keindahannya adalah sebenar-benar rahmat dan karunia Allah SWT.
Salah satu keindahan dunia ini tampak pada tumbuhan yang subur sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat di atas. Ini memiliki pesan yang selayaknya manusia mengetahuinya. Allah SWT hendak menjelaskan bahwa semua kehidupan yang berada di dunia ini hanya bersifat sementara. Tidak ada makhluk satu pun yang abadi di dunia ini.
Ibnu Katsir mengungkapkan bahwa keindahan dunia ini akan hilang. Tumbuh-tumbuhan, bunga yang bermacam-macam bentuknya laksana kenikmatan yang ditawarkan di dunia. Namun, tumbuh-tumbuhan, tanaman dapat hancur dalam sekejap bila diterpa angin kencang. Akan segera habis dimakan oleh hewan ternak, dan juga dipetik dan dimakan oleh manusia.
Demikian pula kehidupan di dunia. Surat Yunus ayat 24 menjelaskan bahwa dunia beserta segala isinya dapat hilang lenyap seketika jika saja Allah berkehendak. Inilah sifat fana kehidupan dunia. Namun, banyak manusia hanyut akan kenikmatan dunia yang fana tersebut. Amat rugilah manusia yang tertipu akan kenikmatan dunia yang sesaat.
Sementara itu, manusia seharusnya memahami akidahnya dengan benar. Darimana manusia berasal, untuk apa manusia hidup, dan ke mana akhir kehidupan ini. Jika terjawab pertanyaan mendasar ini, maka permasalahan kehidupan yang lainnya akan dapat terselesaikan.
Dari mana manusia? Manusia sengaja diciptakan oleh Allah SWT untuk menjalankan misi sebagai khalifah di bumi ini. Ada penciptaan yang mengawali terbentuknya manusia. Allah sebagai Sang Khalik wal Mudabbir, artinya Allah sebagai pencipta segala makhluk dan alam semesta yang ada di bumi sekaligus sebagai pengaturnya. Dengan aturan kehidupan yang telah Allah turunkan melalui perantaraan malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Aturan inilah yang harus digunakan sebagai pedoman manusia menjalani kehidupan.
Untuk apa manusia ada di dunia? Semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah. Beribadah sesuai aturan syarak. Semua amal perbuatan manusia akan dicatat oleh malaikat dan akan dipertanggungjawabkan di akhirat nanti.
Ke mana setelah kehidupan manusia berakhir? Jika ajal datang menjemput, maka berakhirlah pena malaikat mencatat perbuatan manusia. Manusia menunggu dalam alam barzah hingga hari kiamat tiba. Hari penghisaban seluruh perbuatan manusia. Manusia akan mempertanggungjawabkan seluruh perbuatannya selama hidup di dunia. Bila berat timbangan keburukkan, maka akan masuk ke neraka dan mendapatkan siksa yang amat pedih. Jika lebih berat timbangan kebaikannya, maka berbahagia masuk ke dalam surga dengan segala kenikmatan di dalamnya.
Ketika simpul pertanyaan mendasar dalam kehidupan ini terjawab dengan shahih dan dilaksanakan, insyaallah, selamat kehidupan dunia dan akhiratnya.
Tanda-tanda kekuasaan Allah SWT ada di alam semesta. Hanya yang berpikirlah yang menggunakan akalnya yang dapat menjangkau maksud dan hakikat dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Semoga kita termasuk ke dalam hamba yang senantiasa dapat berpikir dan senantiasa istikamah berada pada jalan yang benar. Aamiin~
0 Komentar