Sejarah

6/recent/Sejarah-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

ISLAM


Oleh: Titin
Owner Angkringan Jahe Merah

Allah SWT bersumpah dalam surat 3.Āli 'Imrān : 19

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ ۗ وَمَنْ يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barang siapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya.

Bahwa, agama yang diakui dan sah di sisi Allah adalah hanyalah agama Islam. Yaitu semua agama dan syariat yang dibawa oleh para Nabi terdahulu Yang intinya adalah Islam. Agama yang memberi petunjuk untuk Berserah diri kepada Allah Yang Maha Esa, melaksanakan dan menjunjung tinggi perintah-perintah-Nya dan berendah diri kepada-Nya. Biarpun syariat-syariat itu berbeda dalam melaksanakan kewajiban ibadah dan lain-lain.

Dari sini dapat dilihat nilai tauhid seorang muslim itu. Di nilai dari seberapa ketundukannya, berserah diri menjalankan syariat Islam secara bulat, tidak mengandung syirik atau menduakan Allah baik Dahir maupun batin. Sampai ketaatannya terjaga.

Muslim yang benar ialah orang yang ikhlas dalam melaksanakan segala amalnya, serta kuat imannya dan bersih dari syirik.

Sebab, Allah menjadikan manusia mensyariatkan agama bagi manusia agar:
  • 1.Membersihkan jiwanya dan akalnya dari kepercayaan yang tidak benar.
  • 2.Memperbaiki jiwa manusia dengan amal perbuatan yang baik dan memurnikan keikhlasan menyembah Allah.

Ini gambaran ahli ibadah pada ahli kitab terdahulu, sesungguhnya mereka tidak keluar dari Agama Islam.

Tetapi kenapa berselisih, pada ahli kitab? Terjadi salah menilai sebenarnya, mereka tidaklah keluar dari agama tauhid Islam, yang di bawa oleh para Nabi. Ini terjadi karena para pemimpin mereka berbuat aniaya, keji dan melampaui batas, sehingga mereka berpecah belah menjadi beberapa sekte serta membunuh para Nabi. Perpecahan yang tak sepatutnya terjadi karena mereka masih dalam satu agama.

Perpecahan semakin tak terkendali tersebab kedengkian yang timbul di antara pemimpin mereka. Yang didukung oleh satu mazhab untuk mengalahkan mazhab yang lain sampai ke titik penyesatan karena menafsirkan nas-nas agama menurut hawa nafsu mereka masing-masing. Inilah pemicu terjadinya perpecahan tadi yakni nafsu yang tak terkendali, berakal tapi menghianati.

Ini juga sebuah peringatan besar kepada kita, ingatlah! Walaupun dahulu ayat ini turun untuk mengingatkan orang-orang kafir, namun fakta tak bisa ditutup-tutupi bahwa orang Islam sendiri sebatas pendataan status di KTP saja. Nafsunya tetap di umbar setara pada zaman turunnya ayat ini. Bedanya hanya mereka lebih modern saja perasaannya.

Fakta nyata, KTP Islam kepemimpinan nya membebek sistem kufur. Fakta legalnya Islam mengaburkan sejarah dan menolak ajaran khilafah, padahal kuat dan berdirinya negara sudah dicontohkan Rasulullah SAW dengan berdirinya sistem Islam di Madinah. Lalu untuk apa menjadi pembebek sistem kufur bila faktanya 100 tahun bumi dan penduduknya rusak dan jauh dari rahmat.

Belum cukup buktikah nestapa dunia saat ini? Dari korupsi, merendahkannya martabat perempuan, pembantaian dan diskriminasi ulama, uniknya moderasi, pandemi tidak berujung solusi, sampai dunia kini berada di ambang perang dunia lagi. Bukankah ini hasil dari nafsu para pemimpin lepas kendali? Berputar-putar berulang dari aturan mereka untuk memudarkan aturan baku dalam Islam?

Wahai seluruh penduduk bumi, fungsikan akal yang telah di anugerahkan. Kembalilah ber-Islam dengan benar. Ingatlah peringatan dahsyatnya hari pembalasan bagi yang ingkar, syirik dan menolak kebenaran ajaran Islam. Sesungguhnya azab Allah sangat pedih dan teramat pedih, beriman-lah. Sebelum datang hari penghitungan yang hanya berpihak pada kaum yang beriman.

Posting Komentar

0 Komentar