Sejarah

6/recent/Sejarah-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

MAKLUMAT TSABIQOH


Oleh: Yuliati Sugiono

Maklumat tsabiqoh, informasi sebelumnya yaitu apa yang disimpan oleh otak. Pada saat dibutuhkan ketika proses berpikir baru muncul. Jenis informasi ini mengharuskan ada fakta yang terindra. Ada pula maklumat tsabiqoh yang dihasilkan dari istirja' atau dari hasil pengulangan. Misal seekor keledai disodorkan tanah dan gandum, dia jilat semuanya. Ketika disodorkan lagi maka dia akan memilih gandum.

Maklumat tsabiqoh adalah bagian yang penting dari proses berpikir. Darimana datangnya maklumat tsabiqoh yang pertama?

Selama manusia adalah manusia, maka manusia pertama mengindra fakta. Mengqiyaskan manusia pertama dengan yang sekarang, dia membutuhkan maklumat tsabiqoh.

Dan manusia tidak mungkin mewujudkan maklumat ini dari pengulangan-pengulangan penginderaan. Bagaimana pun dia berulang, tidak akan bisa menghukumi sesuatu. Contoh anak dikasih emas, batu tanpa diberi maklumat tsabiqoh mana yang berharga, dia tetap tidak akan tahu.

Berarti maklumat tsabiqoh itu berasal dari luar manusia, bukan dari dalam diri manusia itu sendiri. Maka pastilah pada pertama kali berpikir, maklumat tsabiqoh itu berasal dari Allah. Sungguh Al Quran telah menjelaskan bahwa Allah-lah yang mengajarkan pada nabi Adam semua nama benda, kemudian Allah menyampaikan pada para malaikat, menyuruh menyebutkan benda. Maka malaikat tidak tahu dan Allah memerintahkan pada Adam untuk memberi tahu malaikat.

Malaikat tidak mengetahui apa-apa kecuali apa yang Allah ajarkan. Sampai sekarang ada banyak maklumat tsabiqoh selama manusia itu ada di muka bumi. Adapun bagaimana terjadinya proses berpikir, ketika manusia menyentuh fakta maka penginderaan itu berpindah ke otak, maka otak mengikat maklumat tsabiqoh ini kemudian menghukuminya.

Ketika otak memproses untuk memahami fakta, maka otak akan membacanya. Contoh seseorang diberi buku bahasa Inggris maka akan diproses di otak dan baru bisa membacanya. Tetapi bila disodorkan kepada orang yang tidak punya maklumat tsabiqoh bahasa Inggris maka akan berhenti hanya pada penginderaan saja, meskipun ada otak.

Berpikir itu harus ada fakta, otak, maklumat tsabiqoh dan indra. Bila kita melihat berita kematian, maka bila kita kenal dengan orang yang mati itu, maka otak akan mengeluarkan gambaran dibenak sehingga kita mengingat orang tersebut mungkin sebagai orang yang baik, dermawan, pintar dsb. Tapi bila kita tidak mengenal dengan orang yang meninggal itu, maka proses berpikir hanya berhenti pada penginderaan saja.

Berpikir politik atau tafkir siyasi merupakan berpikir yang tertinggi. Analisis politik mampu dengan perantaraan berita, menyampaikan pendapat politik meski tidak terjadi di depannya.

Apa yang menjadi percobaan pada binatang seperti anjing, setiap kali memberi makanan dipukul bel. Maka ketika dipukul bel tapi tidak ada makanan maka anjing mengeluarkan air liur. Maka ketika ada hewan yang terlihat cerdik, itu akibat dari khasiat untuk menjaga eksistensinya yaitu istirja' pengulangan sesuatu. Ini disebut dengan Idrak gharizi.

Anjing dalam hal makanan dan bunyi bel sebagai satu kesatuan. Ada bunyi bel pasti ada makanan. Maka bila diberlakukan pada anjing yang lain, tidak mengeluarkan air liur.

Apakah engkau mengira orang kelihatannya berpikir tapi mereka lebih sesat daripada hewan. Binatang itu tidak berpikir tapi hanya mengihsas saja. Maka orang yang meneliti tapi menggunakan teori-teori dari barat bisa salah karena mereka mengqiyaskan manusia dengan hewan. Karena otak manusia tidak sama dengan otak hewan. Jadi hewan tidak bisa berpikir.
Manusia yang sekarang tidak bisa berpikir tanpa maklumat tsabiqoh, maka manusia pertama juga tidak bisa berpikir tanpa maklumat tsabiqoh. Allah yang mengajarkan kepada Adam, manusia pertama.

Bedanya manusia dengan hewan, jika sama-sama dikasi roti maka hewan akan langsung memakannya sementara manusia masih berpikir ini roti milik siapa, apa boleh dia makan.

Maka ada pertanyaan: mana yang lebih dulu, materi atau berpikir. Materi itu ada lebih dulu daripada berpikir. Materi atau fakta adalah unsur pertama dalam berpikir karena manusia tidak bisa berpikir tanpa ada materi atau fakta.

Perintah Allah lebih dulu ada daripada materi. Keberadaan Allah tidak bersandar kepada apapun, sementara makhluk keberadaannya bersandar kepada Allah.

Manusia adalah materi, Allah menitipkan ruh sirul hayah pada manusia. Manusia punya gharizah dan hajatul udhuwiyah. Orang yang meneliti perbuatan manusia, maka perbuatan manusia itu adalah materi. Jadi amal itu materi. Materi bisa berubah menjadi energi. Energi bisa berubah menjadi materi lagi.

Kerja manusia adalah usaha untuk menggerakkan tangannya atau tubuhnya. Setiap kali melakukan amal maka butuh materi yang lebih banyak. Tukang batu atau kuli membutuhkan materi makanan lebih banyak karena bergerak lebih banyak.

Jika tidak maka akan muncul kelelahan yang lama kelamaan bisa mati. Maka gerak merupakan energi. Gerak juga merupakan ciri dari makhluk hidup.

Manusia yang berilmu tidak sama kedudukannya dengan yang tidak berilmu. Allah telah mengajari Adam dengan ilmu.

قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ ۖ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk". (QS Al A'raf : 158).

Posting Komentar

0 Komentar