Sejarah

6/recent/Sejarah-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

MENGAMBIL IBRAH DARI MAKHLUK KECIL


Oleh: Atik Setyawati

Firman Allah SWT. Surat Al-Baqarah ayat 26:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي أَنْ يَضْرِبَ مَثَلًا مَا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا ۚ فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ ۖ وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَيَقُولُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَٰذَا مَثَلًا ۘ يُضِلُّ بِهِ كَثِيرًا وَيَهْدِي بِهِ كَثِيرًا ۚ وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلَّا الْفَاسِقِينَ
"Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?". Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik," (QS. Al-Baqarah Ayat 26)

Allah SWT. telah menciptakan semua makhluk di dunia ini tak ada yang sia-sia. Setiap makhluk memiliki makna tersendiri. Bahkan hadirnya seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari nyamuk pun memiliki ibrah. Dari hadirnya seekor nyamuk, manusia dapat berpikir tentang ayat-ayat kauniyah. Tentunya bagi mereka yang mau berpikir.

Allah menciptakan nyamuk sebagai ujian bagi manusia. Sekian banyak jenis nyamuk ada yang membawa penyakit, misalnya: nyamuk Aedes aegypti, Anopheles sp., Culex salinarius. Nyamuk-nyamuk ini membawa virus demam berdarah, malaria, kaki gajah. Betapa nyamuk yang demikian kecilnya ketika menggigit dapat menyebabkan manusia sakit. Manusia yang memiliki badan yang besar, kekar, bisa jatuh sakit hanya karena digigit seekor nyamuk. Manusia tidak dapat menghindari dari sakitnya setelah digigit nyamuk yang kecil.

Satu nyamuk yang membawa virus menggigit seorang manusia yang sehat. Manusia jatuh sakit. Nyamuk lainnya yang semula tidak membawa bibit penyakit kemudian menggigit manusia yang darahnya mengandung virus, maka nyamuk yang menggigitnya akan membawa virus juga. Nyamuk ini menggigit manusia lainnya. Jatuh sakitlah yang digigit. Demikian seterusnya hingga demam berdarah mewabah.

Apa lagi sekarang ini, ketika virus corona menjadi pandemi lebih dari dua tahun lamanya. Virus yang demikian kecilnya telah menjadikan kehidupan manusia berubah drastis.

Setiap saat harus mengikuti protokol kesehatan. Cuci tangan, memakai masker, menjaga jarak. Semua ini dilakukan agar tidak tertular corona. Pandemi disebabkan makhluk Allah yang lebih kecil dari nyamuk. Ini tentunya menjadikan kita sebagai manusia semakin sadar. Bahwa, manusia adalah makhluk Allah yang lemah, terbatas dan butuh pada zat di luar dirinya. Betapa tak pantas manusia bersifat angkuh, sombong. Sombong dalam hal menolak kebenaran dan meremehkan orang lain. Ya, sementara dengan nyamuk saja tumbang. Terinfeksi corona pun jatuh sakit. Amat teramat sangat tak layak untuk sombong.

Nyatanya, banyak juga manusia yang tidak dapat menangkap ibrah dari penciptaan makhluk-makhluk kecil, ciptaan Allah. Mereka digambarkan dalam Al-Quran sebagai orang-orang yang tersesat. Nauzubillah.

Sikap kita sebagai manusia yang beriman ketika menghadapi wabah adalah menerima. Menerima wabah pandemi corona ini sebagai salah satu ketetapan dari Allah SWT. Setelah itu, berikhtiyar mencari obat ketika terpapar sakit. Berserah diri kepada Allah. Berhusnuzhan, Allah pasti memiliki rencana yang indah akan hadirnya wabah ini. Sabar menghadapinya, menjalankan kaidah kausalitasnya yaitu mematuhi protokol kesehatan. Yang paling utama adalah senantiasa mendekatkan diri kepada Allah. Mohon ampun dan pertolongan Allah agar wabah ini segera berakhir.

Tidak marah-marah saat menghadapi wabah. Menjaga diri, keluarga, dan masyarakat dari semakin banyaknya korban yang jatuh akibat corona. Ketika sakit dengan ikhlas menjalani isolasi di rumah. Tidak ke mana-mana sebagai bentuk peduli terhadap kesehatan orang lain. Dengan berdiam diri di rumah bagi yang terpapar corona, tentu akan membantu cepat terselesaikannya wabah pandemi ini.

Sungguh, betapa banyak pelajaran atau ibrah yang dapat diambil dari terjadinya pandemi ini. Semoga kita senantiasa menjadi hamba Allah yang dapat menyadari kebenaran dari Ilahi.

Posting Komentar

0 Komentar