
Oleh: Umi Rizkyi
Setiap orang memiliki sifat yang berbeda-beda. Karakter dan watak yang beraneka ragam. Ada yang pemalu, penakut, baperan, susah bergaul dengan orang lain, penyabar, pemarah, lemah lembut kepada orang lain, penyayang dan lain sebagainya.
Begitu banyaknya sifat seseorang tak selamanya semua baik dan harus diamalkan. Misalnya, Pemarah. Marah ketika diejek, dihina, diremehkan orang lain. Hal ini bukanlah marah yang dibenarkan dalam Islam. Namun berbeda jika marahnya karena Rosulullah dihina, marah ketika Al-Qur'an dinodai/dilecehkan/dirusak, marah karena hukum Islam dianggap sebagai tindakan radikal dan lain sebagainya. Maka marah yang seperti ini adalah diwajibkan.
Sebagai seorang muslim, hendaknya taat dan patuh terhadap syari'at Allah SWT yang telah ditentukan. Bahwasanya Allah maha tahu yang terbaik untuk hamba-Nya. Termasuk segala aturan yang telah diberikan kepadanya. Semua itu adalah yang terbaik baginya.
Begitu pula aturan Allah SWT terkait dengan berlomba-lomba dalam kebaikan. Selalu menambah dan meningkatkan amal kebaikan. Di manapun, kapanpun dan dalam keadaan apapun. Senantiasa berbuat baik adalah perintah Allah SWT bagi seluruh manusia di dunia ini.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَلِكُلٍّ وِّجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيْهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يَأْتِ بِكُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
"Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah[2]:148).
Dalam ayat ini telah jelas bahwa adanya perintah Allah SWT untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Di manapun keberadaan dan keadaanya. Tidak terbatas hanya di masjid, di rumah, di sekolah, tempat kerja dan lain sebagainya. Hendaknya di manapun berada harus selalu beramal Solih.
Memberikan yang terbaik untuk kehidupan kekal abadi di akhirat sebagai bekal menghadap Allah SWT Sang Pencipta, sebagai bentuk konsekuensi iman terhadap Allah SWT. Haruslah senantiasa taat, patuh dan menjalankan segala perintah-Nya. Menjauhi segala larangan-Nya. Taat saat ini, tanpa nanti dan tanpa tapi.
Semakin banyak amal kebaikan yang dilakukannya, maka akan semakin banyak pahala yang didapatkan. Semakin dekat dengan Allah SWT. Maka akan semakin mudah cinta dan ridho-Nya akan diraih. Sehingga amal yang menemani kelak di akhirat adalah amalan yang terbaik dan terindah dipersembahkan untuk Allah SWT. Sehingga kebahagiaan akhirat akan tercapai. Dan tempat kembali terindah akan menjadi miliknya yaitu Jannah.
0 Komentar