
Oleh: Umi Rizkyi
Manusia diciptakan dengan kesempurnaannya. Dari pada makhluk Allah SWT yang lainnya. Hewan, jin, iblis, dan sekalipun malaikat. Di mana malaikat hanya taat dan tunduk kepada Allah SWT. Tak ada satu pun kemaksiatan yang dilakukannya. Dzikir dan beribadah kepada Allah SWT itu yang dilakukan selamanya.
Namun dengan kesempurnaan penciptaan manusia, yaitu dengan diberikannya akal tak sedikit manusia yang justru serakah, tamak, mengumbar hawa nafsu, semaunya sendiri dan justru melanggar hukum Allah SWT. Banyak yang terjerumus dalam lembah kemaksiatan dengan atau tanpa kesadarannya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَظْلِمُ النَّاسَ شَيْـًٔا وَّلٰكِنَّ النَّاسَ اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ
"Sesungguhnya Allah tidak menzalimi manusia sedikit pun, tetapi manusia itulah yang menzalimi dirinya sendiri." (QS. Yunus[10]: 44).
Dalam ayat tersebut, Allah SWT tak sedikitpun mendzolimi manusia. Segala aturan dan ketentuan hanyalah untuk kebaikannya. Bukan karena apapun. Misalnya saja perintah Allah SWT untuk menunaikan solat lima waktu. Seseorang mau menunaikan atau tidak, tak akan mengurangi kekuasaan dan keagungan Allah SWT.
Begitu juga, jika Allah memerintahkan untuk berzakat, semata itu untuk kemaslahatan manusia. Saling berbagi dan menyayangi antara manusia satu dengan yang lainnya. Menciptakan kerukunan, kedamaian dan kesejahteraan di antara manusia. Dengan berzakat maka, perputaran harta tidak hanya berada pada orang kaya saja atau sekelompok orang saja. Namun bisa menjaga kestabilan harta itu beredar dalam masyarakat.
Contoh lain lagi, diperintahkan untuk seluruh manusia yang beriman agar menjauhi riba. Riba dalam bentuk apapun. Baik pinjam meminjam uang, barang, benda dan yang lainnya. Hal ini hanyalah untuk kemaslahatan manusia semata. Bukan untuk Allah SWT semata.
Begitu pula bagi orang-orang yang beramal baik, meskipun sebesar biji zahro pasti akan mendapatkan balasan kebaikan pula. Demikian pula bagi orang-orang yang melakukan kejahatan, maka Allah akan membalas kejahatan di akhirat kelak.
Dari sini dapat kita pahami bahwa sesungguhnya Allah itu tak pernah mendzolimi manusia sedikit pun. Namun sesungguhnya, manusia lah justru mendzolimi dirinya sendiri. Tak mau menaati segala perintah dan menjauhi larangan-Nya.
0 Komentar