
Ada 3 hal yang mesti kita upayakan untuk diwujudkan agar bahasa Arab kita berkembang pesat.
1. Habits (Kebiasaan)
Satu hal yang mesti betul-betul terbentuk dalam satu semester ini adalah habits.
Walau secara penguasaan materi bahasa Arab tak begitu maksimal di akhir semester, tapi jika habits terbentuk, maka tinggal tunggu waktu saja untuk merasakan pesatnya perkembangan.
Sebaliknya, walau di akhir semester mendapatkan nilai terbaik, tapi habits bahasa Arab tidak terbentuk, perlahan kemahiran itu akan luntur hingga akhirnya hilang.
Jangankan yang cuma belajar 1 semester, sedangkan yang pernah tinggal di pondok pun bisa lenyap bahasa Arabnya.
Minimal 4 habits yang harus terbentuk dan harus setiap hari:
- Penambahan mufrodat jadidah.
- Melakukan Tathbiq.
- Membaca buku, baik teori maupun fiqrah.
- Bertanya atau mencatat pertanyaan.
Dan akan lebih melesat lagi jika ada point kelima ini :
- Mengajar. Ya, mengajar bukan karena sudah mahir, tapi mengajar untuk semakin mahir.
2. Makhrajul Huruf
Kita mesti memaksimalkan upaya agar cara melafalkan bahasa Arab persis seperti orang Arab.
Sulit? Iya, tapi bisa. Butuh waktu? Iya, tapi akan tiba masanya kita bisa.
Sebab, dalam bahasa Arab, kita harus membayangkan dari sekarang bahwa kita suatu saat akan berbincang dengan orang Arab.
Mereka tidak akan paham apa yang kita ucapkan, kecuali kita melafalkan huruf demi huruf sesuai dengan lisan orang Arab.
Masih mending kalau melesetnya tipis. Repotnya, kalau melesetnya terlalu jauh.
Seperti kata Musyrif dan Musrif.
مشرف
Adalah pengawas atau pengasuh atau supervisor.
Sedangkan:
مسرف
Adalah orang yang bersifat Mubazzir.
Atau seperti kata 'Aalim dan Aliim.
عالم
Adalah orang yang berilmu.
أليم
Adalah perih.
3. Tarkib dan Ta'bir
تركيب
Adalah bagaimana menyusun kalimat dengan struktur bahasa Arab yang benar.
Misalnya kalimat: aku ingin minum.
Kalau hanya bermodal mufrodat, hasilnya seperti ini: uriidu asyrabu.
Tapi Tarkib (susunan) yang betul adalah :
أريد أن أشرب
uriidu an asyrab[a]
Ada tambahan AN.
Contoh lain :
Dokter memintaku...
Kalau bermodal hanya mufrodat, hasilnya: thalabaniy ath thabib.
Padahal yang betul:
طلب مني الطبيب
Ada tambahan MIN setelah Thalaba
Begitu seterusnya.
Adapun
تعبير
adalah pengungkapan yang tepat, khususnya terkait pilihan kata.
Misalnya kalau kita mau mengatakan: "ada yang bisa saya bantu?"
Kalau bermodal mufrodat biasa, kita akan akan mengatakan: yuujad alladziy astathi'u akhdimuka.
Padahal ta'bir atau pengungkapan yang benar adalah:
Ayya khidmah?
أيّ خدمة؟
Memang ini butuh waktu. Tapi yang penting dipikirkan bukanlah soal lamanya waktu.
Yang perlu dipikirkan adalah bagaimana agar kita selalu bisa mengisi waktu.
Ketiga hal di atas dapat diwujudkan dengan ringan dan mudah, manakala kita memiliki sifat Fikr 'Arobiy wa Syu'ur 'Arobiy.
فكر عربي و شعور عربي
Cara kita berpikir dan merasa seakan kita adalah orang Arab.
Misalnya kalau melihat lampu merah, yang kita pikirkan adalah Isyaaratul Muruur.
إشارة المرور
Kalau merasa lapar, yang terlintas adalah kata Ana Ja`i'.
أنا جائع
Bukan lagi I'm hungry, apalagi lapar Broh. [Zamroni Ahmad]
0 Komentar