Sejarah

6/recent/Sejarah-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

MAYATPUN IKUT JADI KORBAN BANJIR DAN LONGSOR


Bencana demi bencana rasanya belum mau pergi dari wilayah nusantara. Jumat 7 Juli 2023 yang lalu Lumajang diterjang banjir besar berupa lahar dingin yang amat dahsyat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang mencatat lima rumah rusak, lima jembatan putus, satu tanggul penahan jebol, dan satu dam jebol setelah diterjang banjir lahar dingin, dan tiga orang meninggal dunia ditimbun longsor akibat "dampak cuaca ekstrem". Sedikitnya1.038 orang dilaporkan telah mengungsi.

Belum genap seminggu, wilayah Pariaman diterjang banjir dan longsor. Banjir dan longsor yang melanda Padang Sumatra Barat hari Kamis 13 Juli 2023 ini membuat mayat ikut jadi korban. Akibatnya, mayat keluar dari kubur berserakan di sekitar pemakaman umum milik warga Koto Anau tersebut. Di Sumatera Barat, menurut BPBD, titik bencana terjadi di Kota Padang, Kabupaten Agam, dan Kabupaten Padang Pariaman. Ribuan rumah warga terendam air, dan tidak sedikit warga yang harus dievakuasi. (Pro kabar. Com 14 Juli 2023)

Kondisi ini tentunya menunjukan bahwa manusia itu sangat lemah. Tak ada yang bisa menolak jika musibah itu datang. Manusia dalam posisi ini hanya bisa tunduk dan pasrah.

Musibah ini sebagai teguran bagi kita agar kita mendekat kepada Allah SWT. Jika kita mau jujur banyak sekali pelanggaran syariat Islam di negeri ini. Kemaksiatan demi kemaksiatan terus saja terjadi. Pengajian dipersekusi sedangkan konser difasilitasi. Julukan radikal intoleran selalu disematkan pada umat Islam. Kaum pelangi bebas berekspresi sedangakan pengajian diawasi. Sungguh terbalik keadaan umat di negeri ini.

Musibah ini mengingatkan kita kepada kebesaran Allah SWT. Tak ada yang layak untuk kita taati selain daripada-Nya. Meskinya dengan berbagai musibah yang terjadi kita lebih bersungguh-sungguh untuk terikat dengan hukum Allah SWT. Kita harus bersungguh-sungguh untuk menerapkan Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Selain rida dan bersabar, kaum muslim juga diperintahkan untuk melakukan muhasabah. Umat ​​wajib muhasabah atas kemungkinan dosa-dosa yang dilakukan hingga menyebabkan datangnya bencana Allah SWT. mengingatkan bahwa beragam bencana datang justru karena ulah manusia itu sendiri.

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
Musibah apa saja yang menimpa kalian adalah akibat perbuatan kalian sendiri. Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahan kalian).” (TQS.Asy-Syura [42]: 30)

Beragam tindak kedzaliman terus saja dipertontonkan. Mereka yang kritis terhadap rezim tidak diberikan jaminan keamanan dalam menyampaikan pendapat. Contohnya ulama kesayangan umat yakni Gus Nur dan Bambang Tri yang menggugat ijazah presiden asli ataukah palsu belum divonis pengadilan dan belum terbukti bersalah sudah dipenjara. Koruptor kelas kakap dibebaskan sedangkan pencuri semangka dipenjara. Perampokan SDA, perdagangan orang yang sedang marak terjadi, kasus bunuh diri, pembunuhan, pemerkosaan terus menghiasi media akhir akhir ini. Seolah-olah kejahatan itu sudah lumrah.

Eratnya hubungan kemungkaran dan kezaliman sebagai sebab datangnya bencana adalah masalah yang jelas. Allah SWT. berfirman,

فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حََّى إ ِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا مُبْلِسُونَ
Saat mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Lalu ketika mereka bergembira dengan apa yang diberikan kepada mereka. Kami menyiksa mereka secara tiba-tiba. Ketika itu mereka diam putus asa.” (TQS. Al-An'am [6]: 44)

Rosululloh SAW. juga menjelaskan bahwa saat kejahatan merajalela, Allah SWT. akan meratakan bencana. Zainab binti Jahsyi ra. pernah bertanya kepada Rasulullah SAW., “Apakah kita akan binasa wahai Rasulullah, padahal di sekitar kita ada orang-orang saleh?” Beliau menjawab,

نَعَمْ إِذَا كَثُرَ الْخَبَثُ
Ya, jika kemungkaran itu sudah merajalela.” (HR.Al-Bukhari)

Benar apa yang dikatakan oleh Rasulullah SAW. saat ini kemungkaran telah merajalela. Lalu datanglah bencana yang juga menimpa orang-orang saleh.

Umat ​​membutuhkan pemimpin yang benar-benar mau menjaga mereka dan melindungi mereka dari bencana. Pemimpin ini tentu yang mengurusi umat dengan syariat Islam; yang menanamkan iman dan takwa kepada warga sehingga mereka menjaga diri dari berbagai tindakan mudarat, taat pada syariat serta yang memberikan pelayanan sebaik-baiknya termasuk menghindarkan negeri dari sumber malapetaka. Semoga Allah SWT. menyegerakan tegaknya kepemimpinan Islam yang melayani umat dengan syariat Islam dalam naungan Khilafah Rasyidah sesuai dengan metode kenabian. Aamiin. Wallahu'allam. [Arik Rahmawati]

Posting Komentar

0 Komentar