Sejarah

6/recent/Sejarah-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

WAHYUDI AL-MAROKY M.Si. : POSISI INDONESIA SEDANG BANYAK MASALAH


Analis Senior dari Pusat Kajian dan Analisis Data (PKAD) Wahyudi al-Maroky M.Si. memandang bahwa posisi Indonesia sedang banyak masalah.

"Posisi negeri ini sedang banyak masalah," ujarnya dalam program Perpektif PKAD: Membincang Khilafah sebagai Solusi di Era Pemilu 2024, melalui kanal Youtube PKAD, Sabtu (5/8/2023).

Ia menguraikan, mulai dari ekonomi yang tidak meroket (anjlok), banyak utang dan kekayaan alam yang banyak dikuras oleh perusahaan-perusahaan asing. Setelah itu rakyat juga banyak dibebani pungutan dengan berbagai varian dan kenaikan pajak.

"Dalam sistem hukum dan politik pemerintahan, korupsinya juga luar biasa," urainya.

Sementara di bidang lain Wahyudi melanjutkan, misalnya sosial budaya, Indonesia juga di jajah dengan berbagai budaya asing ke berbagai karakter. "Termasuk terakhir ada LGBT. Dan segala macamnya," lanjutnya.

Dalam bidang keamanan dan pertahanan, juga menurutnya begitu mengerikan.

"Kita biasa mendengar berita begal berkeliaran. Bahkan Negara ini terancam disintegrasi. Di Papua masih ada kelompok separatis dan seterusnya," ucapnya.

Wahyudi pun mengungkapkan, berbagai masalah itu sejatinya diproduksi oleh Indonesia yang mempraktekan sistem kapitalisme, dan karena kedekatannya negeri ini dengan sosial komunisme.

"Memang itulah yang sedang terjadi di negeri ini," kata dia.

Ia menambahkan bahwa Indonesia juga sedang menjalankan sistem demokrasi sekuler. Dalam konteks ini mengadopsi sistem politik dan pemerintahan yang berasal dari ideologi kapitalisme.

"Tetapi jangan salah, dalam prakteknya (Indonesia) juga sedang mendekat ke arah ideologi komunisme. Kita lihat negara yang mewakili penganut paham ideologi komunisme itu adalah negara China," tuturnya

Dalam hal ini, Wahyudi membeberkan, "China sekarang lebih banyak diundang untuk berinvestasi, bekerjasama, bahkan untuk memberikan pinjaman utang," ungkapnya.

Ia lantas menegaskan, jadi ada dua ideologi (kapitalisme dan komunisme) yang sedang bertarung dan menghasilkan banyak masalah di negeri ini. "Inilah ancaman yang ada di depan mata," tegasnya.

Celakanya, menurut Wahyudi, kedua ideologi yang membuat masalah ini malah justru sama-sama menuding agama Islam sebagai sumber masalah.

"Mereka menuding ajaran Islam sebagai bahaya, sehingga muncullah praktek-praktek program deradikalisme dan pernyataan-pernyataan pejabat yang memproduksi narasi-narasi kebencian terhadap agama Islam. Dan oang-orang yang mengajak kepada Islam di tuding radikal dan seterusnya untuk memojokkan peran agama (islam)," sesalnya memungkasi. [] Muhar

Posting Komentar

0 Komentar