Sejarah

6/recent/Sejarah-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

AKSI SOLIDARITAS PALESTINA, ULAMA ASWAJA: UMAT ISLAM ADALAH UMAT YANG SATU


Menyertai Aksi Solidaritas Palestina bersama umat Islam di Jakarta, Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) KH. Rokhmat S. Labib menyatakan, umat Islam adalah umat yang satu laksana satu tubuh. 

Hal itu disampaikan dalam orasinya di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS), Jl. Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (21/10/2023).

"Kita ummah islamiyah (umat Islam) adalah ummah wahidah, umat yang satu, yang bahkan disebutkan oleh Radulullah SAW sebagai jasadil wahid, seperti tubuh yang satu," jelasnya. 

Apa maknanya? Ia melanjutkan, jika ada sebagian tubuh menderita, maka kewajiban bagi tubuh yang lain memberikan pertolongan dan bantuan.

"Hari ini, saudara kita, bagian dari tubuh kita yang ada di Palestina dibunuh, dibantai, diusir, dirampas tanah mereka. Apakah boleh kita diam membiarkan mereka berjuang sendiri?" Ucap Kiai Rokhmat.


Kewajiban Kaum Muslimin

Membacakan surat al-Baqarah: 190, Kiai Rokhmat menerangkan seruan yang Allah SWT wajibkan kepada kaum Muslimin ketika ada diantara kaum Muslimin yang diperangi sebagaimana yang terjadi di Palestina.

وَقَاتِلُوۡا فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ الَّذِيۡنَ يُقَاتِلُوۡنَكُمۡ وَلَا تَعۡتَدُوۡا ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الۡمُعۡتَدِيۡنَ
"Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas," bacanya mengingatkan.

Ia menjelaskan, frase وَقَاتِلُوۡا (perangilah oleh kalian) adalah qoul jamak, seruan  untuk kaum Muslimin. Begitu juga يُقَاتِلُوۡنَكُمۡ (yang memerangi kalian), kum (كُمۡ) di situ bermakna kalian kaum Muslimin. 

Jadi, lanjutnya, seruan kewajiban dalam ayat itu, bukan hanya khusus untuk yang berada di wilayah yang diperangi saja.

"Disitu tidak ada disebutkan, jika ada orang Indonesia diperangi wajib orang Indonesia saja yang memerangi balik, jika orang Palestina diperangi khusus orang Palestina saja yang memerangi balik," jelasnya.

Maka berdasarkan itu, kata Kiai Rokhmat, seluruh kaum Muslimin diwajibkan untuk turun tangan memerangi orang-orang yang memeranginya.

"Itulah yang harus kaum Muslimin lakukan sekarang. Yakni, melakukan jihad fisabilillah untuk menghadapi penjajah zionis Yahudi," terangnya.


Wajib Bersatu

Kiai Rokhmat juga menerangkan bahwa seluruh kaum Muslimin wajib mengusir zionis Yahudi di Palestina yang hari ini telah mengusir kaum Muslimin di Palestina.

Mengutip Surat al-Baqarah ayat 191 yang berbunyi,

وَاَخْرِجُوْهُمْ مِّنْ حَيْثُ اَخْرَجُوْكُمْ
"Dan usirlah mereka dari manapun mereka telah mengusir kalian," kutipnya.

Ia lantas mengatakan, bukan hanya yang di Palestina. "Tetapi yang di Mesir, di Saudi, di Yordan, di Pakistan, di Malaysia bahkan di Indonesia, wajib (bagi kaum Muslimin) untuk bersatu mengusir mereka dari Palestina," ucapnya.

Lebih khusus, ia kemudian menegaskan bahwa yang memiliki kemampuan kewajiban memerangi penjajah zionis Yahudi saat ini adalah para tentara (pasukan militer).

"Mereka punya senjata, pesawat tempur, rudal, roket, bahkan bom," sebutnya.

Kiai Rokhmat pun mengungkap bahwa sebenarnya jumlah tentara di negeri Islam tidaklah sedikit.

Saudi, sambungnya, lebih dari 200 ribu, Mesir lebih dari 400 ribu, Yordan, Pakistan, Turki, Irak, Iran, Indobesia yang jika ditotal jumlah jenderal yang ada lebih dari 2 juta jenderal.

"Andai bersatu untuk memerangi Yahudi (Israel) yang jumlah total jenderal mereka gak sampai 9 juta, maka mereka akan bisa dihancurkan," ungkapnya.


Mengapa Tentara Tak Bergerak?

Kiai Rokhmat lantas mengurai penyebab zionis Yahudi dapat mengangkangi dan dengan pongah merampas tanah Palestina.

"Karena hingga kini, pasukan perang (tentara militer negeri-negeri Islam) itu tidak bergerak dan tidak digerakan untuk berjihad melawan kaum penjajah Yahudi itu," urainya.

Masalahnya adalah  menurut Kiai Rokhmat, para tentara negeri Islam saat ini tidak diperintahkan oleh penguasa-penguasa mereka.

"Maka, kita serukan kepada penguasa-penguasa di negeri-negeri kaum Muslimin untuk mengirimkan tentaranya. Tunjukanlah pembelaan anda terhadap kaum Muslimin di Palestina!" serunya.


Butuh Khilafah

Kiai Rokhmat kemudian menegaskan, penguasa (negara bangsa) saat ini tidak akan menggerakan tentaranya untuk menyerbu tentara zionis Yahudi di Palestina.

"Maka yang kita harapkan, umat Islam berjuang untuk mengangkat seorang khalifah (pemimpin khilafah) yang dengan itu bisa menyatukan kaum Muslimin, memobilisasi pasukan perang yang bisa membebaskan Pslestina dan al-Aqsha'," tegasnya.

Ia pun menyatakan, jika solusinya bukan khilafah yang akan menggerakan kaum Muslimin untuk berjihad fisabilillah, maka hampir sulit terbayangkan berharap pada para penguasa di negeri Islam saat ini untuk peduli atas penjajahan terhadap kaum Muslimin. 

Kiai Rokhmat berujar, tentara hanya digunakan untuk mempiting rakyatnya.

"Mereka (para penguasa negeri Islam saat ini) hanya peduli pada anaknya sendiri, mereka hanya peduli keluarganya saja. Tidak peduli kepada persoalan kaum Muslimin," sesalnya.

Maka Kiai Rokhmat memastikan, solusi atas penjajahan di Palestina adalah jihad dan khilafah.

"Teriakan dua kata itu, jihad dan khilafah," pungkasnya bergemuruh diikuti ribuan peserta aksi. [] Muhar

Posting Komentar

0 Komentar