Sejarah

6/recent/Sejarah-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

MODERASI BERAGAMA, MMC: HUKUM BUATAN MANUSIA JADI LEBIH TINGGI DARI HUKUM ALLAH SWT


Narator Muslimah Media Center (MMC) menilai, gagasan moderasi beragama telah menjadikan hukum buatan akal manusia lebih tinggi dari hukum Allah SWT (syariat Islam).

"Moderasi beragama telah menjadikan hukum buatan manusia lebih tinggi dari hukum Allah," nilainya dalam tayangan Serba-serbi: Moderasi Beragama Makin Diaruskan, Layakah Jadi Solusi Persoalan Bangsa? Di kanal YouTube MMC, Jum'at ( 6/10/2023).

Narator menyatakan, itu terbukti dari ungkapan salah seorang penggagas moderasi beragama (moderasi Islam) yang bernama Jenin A. Clark.

"Islam moderat adalah Islam yang menerima sistem demokrasi. Sebaliknya, Islam radikal adalah yang menolak demokrasi dan sekulerisme. Inilah hakikat moderasi Islam yang dipahami dan yang dimaksud penggagasnya," ucapnya.

Narator menjelaskan, gagasan moderasi beragama atau moderasi Islam merupakan cara pandang baru terhadap Islam.

Tujuan moderasi beragama, lanjutnya, adalah agar kaum muslim menerima dimensi kunci peradaban demokrasi (Barat). Termasuk di dalamnya gagasan tentang HAM, kesetaraan gender, pluralisme (paham semua agama sama) dan menerima sumber-sumber hukum nonsektarian.

"Oleh karena itu, moderasi beragama tidak akan menyelesaikan berbagai persoalan umat hari ini. Sebab ide ini hanya turunan dari ideologi kapitalisme sekuler (yang memisahkan aturan agama dalam bernegara)," jelasnya.

Atas nama cinta damai dan kerukunan, kata Narator, kehadirannya seolah-olah mampu mengurai konflik antara umat beragama.

Padahal, Narator menilai, konflik horizontal yang terjadi antar umat beragama hanya sebagian kecil saja.

"Sejatinya, persoalan utama negeri ini adalah belum terwujudnya kesejahteraan karena masih tingginya angka kemiskinan dan stunting, rusaknya moral dan perilaku generasi, tingginya kekerasan dan sebagainya," pungkasnya.[] Muhar

Posting Komentar

0 Komentar