
Berkaitan dengan krisis di Palestina, Narator Muslimah Media Center (MMC) menegaskan bahwa ideologi kapitalisme yang diemban Amerika Serikat (AS) tidak memanusiakan manusia.
"Ideologi kapitalisme yang diemban Amerika dan diterapkan secara paksa di negeri-negeri muslim merupakan ideologi yang tidak memanusiakan manusia," tegasnya dalam tayangan Serba-serbi: Derita Perempuan Palestina Tidak Akan Lenyap di Bawah Eksistensi Kapitalisme, Senin (20/11/2023), di kanal YouTube MMC.
Narator menuturkan, tidak ada yang menyangkal bahwa AS sebagai pengemban ideologi kapitalisme adalah negara yang memberikan support (dukungan) terbesar kepada zionis Yahudi.
"Sehingga (zionis Yahudi) mampu melancarkan serangannya ke penduduk Palestina," tuturnya.
Narator pun menyatakan, kondisi penjajahan di Palestina menggambarkan penderitaan dan telah menghinakan aspek kemanusian, termasuk aspek perempuan dan keibuan.
"Para ibu, harus menghadapi kenyataan yang menyedihkan. Mereka tidak mempunyai cara untuk melindungi diri atau anak-anak mereka dari pemboman tanpa henti oleh zionis Yahudi yang melanda daerah pemukiman, rumah sakit, hingga sekolah," ungkapnya.
Bahkan kata Narator, kondisi miris harus dialami seorang ibu hamil di Gaza yang terpaksa menjalani persalinan caesar (pembedahan) tanpa obat bius, karena krisis obat di tengah serangan dan blokade zionis Yahudi.
Narator juga mengabarkan bahwa angka malnutrisi pada ibu hamil di Jalur Gaza Palestina sudah tinggi, sehingga berdampak pada kelangsungan hidup dan perkembangan anak.
"Ketika akses terhadap makanan dan air memburuk, para ibu kesulitan untuk memberi makan dan merawat keluarga mereka, sehingga meningkatkan resiko kekurangan gizi, penyakit dan kematian," tuturnya memprihatinkan.
Kondisi di pengungsian kata Narator, juga sangat tidak layak. Blokade total zionis Yahudi terhadap Jalur Gaza telah membatasi pasokan kebutuhan untuk fungsi reproduksi perempuan.
"Termasuk kebutuhan kehamilan, nifas dan menstruasi, serta kebutuhan dasar seperti air minum dan makanan," ujarnya.
Sebelumnya, Narator juga menjelaskan bahwa ideologi kapitalisme bersumber dari akal manusia yang lemah dan syarat dengan hawa nafsu manusia.
"Tak heran, ideologi kapitalisme yang mengagungkan keuntungan materi dan manfaat duniawi mencetak manusia-manusia yang rakus akan harta dan kekuasaan, meski harus merampas hak-hak sebagian besar manusia lainnya," jelasnya memungkasi. [] Muhar
0 Komentar