Sejarah

6/recent/Sejarah-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

PERNYATAAN BPET TERKAIT PERSOALAN PALESTINA DIDUGA MENYUDUTKAN UMAT ISLAM


Wakil Sekretaris Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme (BPET), M. Najih Arromadloni menyatakan bahwa isu persoalan Palestina tidak lepas dari politisasi kaum radikal dan telah ditunggangi propaganda Khilafah yang membuat situasi makin menjadi kontraproduktif. Berkaitan hal itu, Direktur Pamong Institute Wahyudi al-Maroky menduga, pernyataan tersebut bagian dari upaya untuk menyudutkan umat Islam.

Kalau dikatakan bahwa isu Palestina ditunggangi propaganda Khilafah, saya pikir itu bagian dari upaya untuk menyudutkan umat Islam, karena Khilafah adalah ajaran Islam,” jelasnya dalam diskusi program Sorotan Tajam: Tragedi Palestina Ditunggangi Propaganda Khilafah? Di kanal Youtube Kampung Syariah, Rabu (8/11/2023).

Wahyudi kemudian melanjutkan, kalau ada yang menawarkan Khilafah sebagai solusi persoalan Palestina mestinya diapresiasi dan diuji. Sama seperti kalau ada yang menawarkan solusi dua negara dan perundingan.

Mestinya diuji, mana yang lebih sahih (kuat kebenarannya), mana yang lebih memungkinkan keberhasilannya untuk membebaskan Palestina?” Ujarnya.

Wahyudi menerangkan, relevansi (kesesuaian) adanya isu Khilafah pada persoalan Palestina karena memang faktanya yang pernah menyelesaikan persoalan Palestina adalah Khalifah Umar bin Khattab dengan sistem pemerintahan yang pada saat itu menggunakan sistem kekhilafahan.

Jadi saya pikir, kalau ada orang mengatakan, menawarkan solusi Palestina dengan sistem Khilafah dan pemimpinnya (disebut) seorang Khalifah, itulah yang pernah dicontohkan oleh Khalifah Umar,” terangnya.

Ia menambahkan, dan kalau umat Islam mencontoh Khalifah Umar, sebenarnya itu mengikuti perintah Nabi Muhammad SAW, karena Khalifah Umar adalah bagian dari Khulafaur Rasyidin. Sebab lanjutnya, Rasul SAW pernah memerintahkan umatnya untuk mengambil dan memegang teguh sunnahnya dan sunnah Khulafaur Rasyidin.

Salah satu Khulafaur Rasyidin adalah Khalifah Umar, dan pernah menyelesaikan persoalan Palestina dengan mengirim pasukan dan membebaskannya, kalau kita mengikuti itu minimal berpahala kalaupun belum berhasil,” jelasnya.

Oleh karenanya, Wahyudi menyatakan bahwa kehadiran seorang sosok seperti Khalifah Umar itu begitu penting. “Ya tentu tidak mudah untuk menawarkannya, karena baru menawarkan sistem Khilafah sudah dituding radikal,” tuturnya.

Padahal, Wahyudi pun menegaskan, tidak ada yang lebih radikal dan lebih teroris kecuali Zionis Penjajah Yahudi dan negara-negara pendukungnya yang sudah membunuh lebih dari 10.000 orang dan sudah menjatuhkan 18.000 ton bom ke bumi Palestina.

Itu jauh lebih radikal. Dan kalau kita bilang gembongnya teroris, nah itulah mereka,” tunjuknya memungkasi. [] Muhar

Posting Komentar

0 Komentar