
Jaminan terpenuhinya kebutuhan pokok perumahan yang layak bagi rakyat tak mungkin tercapai dalam penerapan sistem kapitalisme.
Hal tersebut ditegaskan Narator Muslimah Media Center (MMC) dalam program Serba-serbi: Permukiman Kumuh Masih Banyak, Negara Gagal Menjamin Kebutuhan Asasi Rakyatnya, di kanal YouTube MMC, Jum'at (16/2/2024).
Pasalnya Narator menjelaskan, dalam sistem kapitalisme kewenangan pengurusan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat termasuk papan (perumahan) diserahkan kepada korporasi sebagai operator.
"Negara hanya menjadi regulator atau pembuat aturan yang mengurusi kepentingan korporasi," ucapnya.
Sementara lanjut Narator, pada saat yang sama korporasilah yang mengendalikan pembangunan perumahan untuk rakyat dengan tujuan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya.
"Sebab, korporasi hanya berorientasi bisnis tanpa peduli apakah seluruh rakyat mampu mengakses kebutuhannya atau tidak. Inilah yang menyebabkan harga rumah menjadi mahal," jelasnya.
Karena itu ia pun mengungkapkan, rakyat yang hidup pas-pasan bahkan miskin kemudian terpaksa harus tinggal di rumah kecil dan kumuh.
Alhasil kata Narator, rakyat miskin menjadi semakin miskin dan sengsara.
"Inilah gambaran kezaliman sistem ini. Sistem ini menjadikan negara tidak hadir sebagai pelayan rakyat," pungkasnya.[] Muhar.
0 Komentar