
Begini cara yang harus dilakukan umat Islam atas penyesatan opini yang dilakukan Barat terhadap Islam.
Hal tersebut dipaparkan oleh Narator Muslimah Media Center (MMC) dalam program Serba-serbi: Gelombang Islamofobia Semakin Besar, Umat Islam Butuh Pelindung, di kanal YouTube MMC, Sabtu (2/3/3024).
"Umat Islam harus mengambil sikap atas penyesatan opini terhadap Islam dan ajarannya, termasuk segala bentuk diskriminasi yang dilakukan oleh Barat. Caranya adalah melalui aktivitas dakwah menjelaskan ajaran Islam yang sesungguhnya," ujarnya.
"Dengan begitu, masyarakat menjadi paham bahwa semua ajaran Islam sebagai ideologi termasuk di dalamnya Khilafah merupakan rahmat dari Allah SWT. Bukan keburukan sebagaimana yang dipropagandakan Barat," ucapnya.
Dakwah yang dimaksud, lanjutnya adalah dakwah Islam yang bersifat fikriyah (pemikiran) dan laa unfiyah (tanpa kekerasan). "Sehingga tidak mungkin melahirkan terorisme," terangnya.
Ancaman Sesungguhnya?
Menurut Narator, perlu pula dijelaskan bahwa ancaman yang sesungguhnya bagi negeri-negeri muslim adalah sistem kapitalisme.
"Terbukti berbagai kerusakan di bidang ekonomi, hukum, sosial dan politik yang terjadi di negeri-negeri muslim justru bersumber pada penerapan sistem kapitalisme ini," tandasnya.
Menurut Narator, umat Islam harus menyadari bahwa islamofobia yang terus dilestarikan Barat hari ini adalah respons dari ketakutan tegaknya kembali kejayaan Islam sebagaimana di masa lalu di bawah institusi Khilafah Islam.
Ia menguraikan, kemunculan islamofobia sejatinya tidak bisa dilepaskan dari perang ideologi yang abadi antara Islam dan kapitalisme (sekuler).
"Kapitalisme menganggap bahwa Islam sebagai ancaman. Ditambah lagi, banyak penjajahan kapitalisme yang mendapat perlawanan sangat kuat dari umat Islam," urai Narator.
Fobia atas Islam, menurut Narator sesungguhnya adalah ketakutan akan kebangkitan Islam ideologi.
"Takut Islam akan kembali tegak memimpin dunia sebagaimana supremasi Khilafah Utsmaniyah di abad pertengahan," jelasnya.
Peran Media
Narator juga membeberkan, maraknya islamofobia yang terjadi di Barat serta isu negatif tentang Islam dan kaum Muslim diperparah dengan gencarnya pemberitaan media.
Media massa Barat, tambahnya, berperan penting menyuburkan islamofobia dengan narasi-narasi radikalisme dan terorisme yang selalu dikaitkan dengan Islam.
"Mirisnya, rezim-rezim di Dunia Islam justru cenderung mendukung. Tak heran kebencian dan antisimpati kepada Islam dan Muslim meluas (juga) ke berbagai negara termasuk di Indonesia," pungkasnya.
Sebelumnya, mengutip apa yang disampaikan oleh Marion Lalise (Kordinator Komisi Uni Eropa untuk mencegah kebencian anti muslim), Narator juga mengungkapkan bahwa konflik entitas Yahudi dengan Palestina yang tengah berlangsung berdampak terhadap meningkatnya kasus islamofobia dan antisemitisme di Eropa. [Muhar]
0 Komentar