
Memaknai Ramadhan sebatas puasa dan shalat taraweh adalah hal yang bertentangan dengan amal yang Rasulullah Saw. dan para sahabat contohkan.
Hal itu disampaikan Narator Muslimah Media Center (MMC) dalam tayangan One Minute Booster Extra: Bulan Ramadhan, Momentum Dakwah Meraih Kemenangan Islam, di kanal YouTube MMC, Selasa (12/3/3024).
"Jika sekarang umat Islam hanya memaknai Ramadhan dengan puasa dan shalat taraweh, maka ini jelas bertentangan dengan amal Rasulullah Saw. dan para Sahabat," terang Narator.
Ia lanjut menjelaskan, Rasulullah Saw. dan para sahabat telah menjadikan Ramadhan sebagai bulan perjuangan yang melibatkan aktivitas fisik dan pemikiran.
"Ramadhan, bahkan dijadikan sebagai momentum penting oleh Rasulullah Saw.," ucapnya.
Narator juga mengungkapkan bahwa Ramadhan bukanlah bulan untuk menurunkan kadar aktivitas fisik dan pemikiran, termasuk amal dakwah.
"Aktivitas itu, lebih spesifiknya adalah dakwah di dalam mengembalikan kembali kehidupan Islam yang pernah dibangun oleh Rasulullah Saw.," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, terang Narator, Rasulullah Saw. tidak hanya melakukan puasa di bulan Ramadhan, tetapi juga melakukan aktivitas fisik dan pemikiran dengan kadar yang sangat besar, yaitu melakukan berbagai aktivitas jihad atau penaklukan yang sangat penting di dalam sejarah Islam.
"Tidakkah kita mengetahui bahwa Ramadhan adalah bulan di mana Rasulullah dan para sahabat menaklukkan kota suci Mekkah pada tahun 9 Hijriah? Tidak kah kita mengetahui bahwa Rasulullah juga memenangkan perang Badar dan Hunain di bulan mulia ini?" Tanyanya mengingatkan.
Itu artinya, jelas Narator, Ramadhan adalah bulan mulia untuk melaksanakan kewajiban dan menyambut janji Allah Swt.
Ia lantas kembali mengingatkan, jika benar ittiba' mengikuti Rasulullah, maka sudah seharusnya Ramadhan kita gunakan untuk melakukan aktivitas mulia, yaitu dakwah ilal IsIam dalam upaya menegakkan Islam.
"Agar kalimat Allah Swt. menjadi tinggi dan mulia, dan itu telah dicontohkan Rasulullah Saw.," pungkasnya. [] Muhar
0 Komentar