
Maraknya demonstrasi mahasiswa Pro-Palestina di kampus-kampus besar Amerika Serikat (AS) menurut Cendekiawan Muslim Ustadz Ismail Yusanto (UIY) menunjukan dua hal.
"Saya kira aksi-aksi yang demikian besar, dan itu luar biasa di negara yang selama ini semua orang tahu mendukung entitas Zionis, dari kampus-kampus ternama itu menunjukkan setidaknya dua hal," ujarnya dalam program Fokus To The Point: Malu Kita! Kampus Amerika Demo Bela Palestina, Kampus Kita Diam? Di kanal YouTube UIY Official, Rabu (22/5/2024).
Pertama, sebut UIY, adalah ketidakrelaan mereka terhadap apa yang terjadi di Palestina khususnya di Gaza.
Kedua, lanjutnya, adalah ketidakrelaan mereka terhadap sikap dari negara-negar besar, khususnya negara tempat para demonstran berada.
Karena, terang UIY, persoalan genosida di Palestina adalah kezaliman yang dapat dilihat dengan kasat mata.
"Itu bukan perang, itu genoside, tapi kenapa negara yang katanya begitu mengagung-agungkan hak asasi manusia, mengagung-agungkan humanity itu diam saja. Bahkan, kemudian mendukung (Zionis Israel). Dan di situlah nurani itu tidak bisa ditutup-tutupi," ungkapnya.
Semestinya, kata UIY, fakta itu membuat malu mahasiswa di negeri Muslim.
"Mereka yang notabene di negara bukan Islam saja begitu, dengan risiko yang mereka tahu ditangkap segala macam. Dan itu sudah terjadi, kenapa mahasiswa di negeri Muslim diam?," tanya UIY.
Ia pun memandang, aksi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di AS itu menjadi semacam juru bicara dunia tentang apa yang sedang terjadi di dunia yang semakin hari semakin tak jelas dan semakin tak bisa dimengert ini.
Jadi, sambung UIY, mereka melihat bahwa negara mereka itu telah bertindak secara tak senonoh dan lembaga-lembaga dunia juga tidak berdaya.
"Jadi, mereka menyuarakan itu. Dan ini suara hati nurani dari mereka-mereka yang betul-betul bertindak berdasarkan kepada apa yang semestinya dilakukan oleh seorang manusia normal," pungkasnya. [] Muhar
0 Komentar