Narator Khilafah News menyatakan, tidak hanya individu, tetapi juga butuh negara yang sadar dan shalih untuk menyelesaikan permasalahan limbah sampah plastik.
"Bukan hanya individunya yang harus sadar dan shalih, negara juga harus sadar dan shalih. Negara yang tidak menerapkan sistem yang shaliih tidak akan mampu menyolusi masalah limbah sampah plastik," ujarnya melalui Kabar Pagi: Darurat Sampah! Di kanal YouTube Khilafah News, Jum'at (28/6/2024).
Karena menurutnya, sampah plastik membutuhkan solusi yang holistik atau menyeluruh.
Narator mengatakan, limbah sampah plastik makin menumpuk. Ditambah lagi, salah satu pabrik daur ulang di Indonesia juga mengimpor sampah plastik dari Amerika Serikat sebanyak 4.000 ton per bulan.
Ia pun menyayangkan Indonesia yang kini mengalami darurat sampah dan pemerintah justru tidak menindak tegas perusahaan atau pabrik industri daur ulang yang mengimpor sampah, termasuk sampah plastik.
"Pantaslah bahwa salah satu prestasi buruk negeri ini adalah menduduki posisi kedua penghasil sampah plastik di dunia," ungkapnya.
Mengutip pandangan seorang jurnalis bernama Dandi Laksono, Narator mengatakan bahwa ada dua hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi limbah plastik.
"Pertama, di level kultural masyarakat setidaknya diedukasi mengurangi konsumsi plastik. Kedua, kebijakan politik (oleh negara), penegakan hukum yang tegas harus dilakukan, karena level kultural dan individu berdampak kecil. Dampak yang kecil bisa cepat dihabisi oleh sebuah kebijakan struktural," kutipnya.
Sebelumnya, Narator juga mengabarkan, viral video yang menunjukkan 'lautan' sampah di bawah Jembatan Babakan Sapan (BBS) yang menghubungkan Batu Jajar dan Cililin, di Kabupaten Bandung Barat.
Video ini diunggah oleh akun Instagram @pandawaragroup dengan memperlihatkan betapa parahnya kondisi Sungai Citarum yang hampir tertutup sepenuhnya oleh sampah.
Unggahan tersebut segera menarik perhatian netizen yang memberikan berbagai tanggapan mulai dari keterkejutan hingga kritik terhadap pihak yang berwenang. [] Muhar
0 Komentar