
Tokoh Muslimah dan Pemerhati Umat, Ustadzah Yusmanidar, S.H. mengungkapkan, sistem atau tatanan kehidupan di Indonesia jauh dari bimbingan yang dicontohkan Rasulullah Muhammad Saw.
"Sistem di negara kita ini adalah sistem yang jauh dari bimbingan atau contoh yang sudah disampaikan oleh Rasulullah Saw.," ungkapnya melalui program Kata Tokoh: Pemimpin Mencintai dan Dicintai Rakyat hanya Ada dalam Sistem Islam, di kanal YouTube We Are The Explore, Senin (23/12/2024).
Ia menyatakan, sistem dalam kepemimpinan yang Rasulullah Saw. contohkan itu memberikan kesejahteraan kepada semua lapisan masyarakat.
"Itu sudah diatur sedemikian rupa, tetapi karena kita itu tidak menjalankan yang disampaikan atau dicontohkan oleh Rasulullah, sehingga dampaknya daripada itu ya kesemua lini, tidak ada pelayanan-pelayanan yang maksimal (oleh negara)," tuturnya.
Namun hari ini, Yusmanidar mengungkapkan bahwa yang ia rasakan, khususnya di Indonesia, itu ada kekuatan-kekuatan (oligarki) yang mendominasi demi tegaknya sistem selain Islam.
"Sehingga betapa pun desakan dari kita untuk mengusung kepemimpinan yang benar-benar ingin kita harapkan, yaitu untuk menjalankan syariat Islam (yang dicontohkan Rasul), akhirnya kalah dengan sendirinya gitu, akan terlindas," prihatinnya.
Dual Hal untuk Memimpin Perubahan
Maka, agar mampu memimpin perubahan ke arah Islam, Yusmanidar menyampaikan pandangannya, setidaknya ada dua hal yang harus dilakukan para tokoh umat.
Pertama, sebutnya adalah keteladanan para tokoh umat. Yaitu keteladan dalam akidah, Ibadah dan akhlak, sehingga menjadi panutan.
"Dan kalau sudah menjadi panutan yang pas gitu, umat itu tidak akan ragu mengikuti kita gitu. Jadi itu, yang pertama adalah keteladanan," tegasnya.
Kedua, lanjutnya, dakwah Islam harus terus dilakukan, tidak lelah memberikan pencerahan dan dicerahkan, karena tidak semua tokoh umat sempurna.
"Mereka juga butuh dicerahkan gitu, karena mereka dari berbagai background," tandasnya.
Menurutnya, para tokoh umat juga harus diberikan pencerahan, dijelaskan keadaan sistem negara kita yang ada sekarang ini,. "Kemudian diajak apa yang akan kita tuju," imbuhnya.
Ia juga mengingatkan bahwa melakukan perubahan sistem ke arah Islam memang bukan perkara mudah, karena harus dilakukan dengan cara merubah pola pikir umat secara terus-menerus dengan penuh kesabaran.
"Merubah mindset (pola pikir) orang itu tidak seperti "sim salabim" gitu ya! tapi secara pelan-pelan. Nanti akan bisa tercapai apa yang kita tujukan, yaitu baldatun thayyibatun warobbun ghafur," tutupnya. [] Muhar
0 Komentar