
Ketua Persaudaraan Islam (Persada) 212, KH Sobri Lubis mengemukakan bahwa seluruh Palestina sudah dianggap milik Zionis Yahudi (Israel).
"Jadi mereka sudah gila. Sepalestina dianggap itu semua sudah milik mereka gitu," ujarnya dalam program Bincang Urusan Umat Bersama Tokoh: Membebaskan Al Aqsa Adalah Kewajiban Muslim Sedunia, di kanal YouTube Bincang Peradaban, Kamis (9/1/2025).
Jadi, ungkap Kiai Sobri, seolah-olah tak ada lagi yang namanya negara Palestina. "Palestina itu sudah enggak ada," sebutnya.
Ia menceritakan bahwa dirinya kebetulan baru saja kira-kira setengah bulan yang lalu menghadiri acara konferensi internasional di Istanbul, Turki.
"Membahas tentang update kondisi terkini dan apa yang akan terjadi mendatang, baik itu mengenai Al Aqsanya, atau kota Al Qudsnya, maupun Palestina secara keseluruhan termasuk Gaza dan ruang lingkup Timur Tengah," ucapnya.
Dari konfrensi itu, Kiai Sobri mengaku mendapatkan informasi, bahwa diantara contoh penguasaan Zionis Yahudi terhadap Palestina saat ini, yaitu pejabat-pejabat radikal yahudi Israel itu sudah seringkali bolak-balik masuk ke dalam masjid Al Aqsa.
"Dan mereka saat sekarang ini mengintenskan gerakan percepatan penguasaan Masjid Al Aqsa," terang Kiai Sobri.
Lebih lanjut ia menuturkan, adanya pembatasan-pembatasan bagi umat Islam yang berlaku di Palestina, termasuk di Masjid Al Aqsa.
"Nah jadi sekarang ini yang diberlakukan adalah umat Islam itu dibatasi. Yang bisa salat di dalam Masjid Al Aqsa hanya orang-orang tua 70 tahun ke atas yang boleh. Sesekali 60 tahun boleh gitu. Tetapi sudah dibatasin, yang muda-muda enggak boleh, yang muda-muda sudah jarang sekali mereka izinin masuk gitu," tuturnya.
Sekarang ini, ungkapnya lagi, bahwa di Masjid Al Aqsa enggak bisa ada orang salat rawatib kecuali hanya orang Palestina saja. Zionis Yahudi mulai membatasi jumlah orang Islam di dalam Masjid Al Aqsa.
"Salat rawatib dan salat wajib bersama-sama Imam (berjama'ah) itu hanya bisa dilakukan oleh orang Palestina saja. Orang-orang asing (dari luar Palestina) kayak orang Indonesia, sekarang ini kalau mau salat di Masjid Al Aqsa enggak bisa salat berjama'ah sama Imam," ungkapnya.
Setelah selesai salat, kata Kiai Sobri, polisi Israel ngusir jama'ah orang Islam yang ada di dalam Masjid Al Aqsa.
"Keluar, keluar, keluar! Sudah selesai yang tua-tua tadi itu gantian, sekarang waktunya orang Yahudi masuk. Giliran Yahudi masuk begitu, orang-orang Islam yang lain disuruh masuk juga, tetapi tetap dengan dibatasi," imbuhnya.
Jadi, Kiai Sobri menegaskan, sebenarnya secara tidak langsung yang kini menguasai Al Aqsa, mengatur dan seterusnya itu sebenarnya adalah Zionis Yahudi (Israel)
"Nah, sudah seperti itu, dia ngatur tuh sampai sedemikian rupa, sedetail itu gitu loh ngatur jama'ah," ucapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa salat Jum'at di Masjid Al Aqsa dalam 10 minggu terakhir hanya ada 4.000 orang. Padahal Masjid Al Aqsa sebagai masjid internasional itu sebenarnya bisa menampung 250.000 orang.
"Besar sekali itu, memang masjid internasional, masjid dunia tapi dibikin seperti kayak masjid kota Bogor atau masjid di sebuah kecamatan yang hanya bisa nampung 4000 orang," sesalnya.
Kia Sobri mengatakan, tidak ada lagi umat Islam yang bisa itikaf berlama-lama di Masjid Al Aqsa.
"Mulai bagi-bagi waktu, orang-orang Yahudi masuk Masjid Al Aqsa setelah orang Islam keluar salat, semua orang Islam diusir begitu orang Yahudi masuk," terangnya.
Karena, ia menambahkan, saat sekarang ini Zionis Yahudi sudah melakukan aneka macam ritual ibadah di dalam Masjid Al Aqsa.
Pejabat Yahudi radikal ungkap Kiai Sobri mendorong orang-orang Yahudi untuk melakukan ritual-ritual di Masjid Al Aqsa, seakan-akan untuk membangkitkan rasa kepemilikan mereka terhadap Masjid Al Aqsa.
"Jadi, pejabat Israel mulai mengubah fungsi masjid yang harusnya untuk salat kaum Muslimin menjadi tempat ritualnya mereka. Orang-orang Yahudi yang masuk sudah banyak yang melakukan ibadah bukan cuman kunjungan," tandasnya. [] Harli
0 Komentar