
Aktivis Muslim, Ustadz Agung Wisnuwardana menjelaskan alasan di balik kondisi Indonesia gelap.
"Indonesia gelap artinya Indonesia tidak sedang baik-baik saja. Artinya, Indonesia dalam kondisi yang tidak normal. Kenapa bisa begitu?" ungkapnya dalam program Tausiyah Ramadhan: Krisis Ekonomi dan Solusi Islam Kaffah untuk Masa Depan, yang ditayangkan di kanal Ra'yun TV pada Selasa (25/3/2025).
Ia mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2024, sekitar 250.000 pekerja mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Sementara itu, di awal tahun 2025, tepatnya pada Januari dan Februari, jumlah PHK kembali bertambah hingga 43.000 pekerja.
"Kemudian jumlah kelas menengah menurun. Sementara itu, Indonesia juga harus menanggung beban warisan utang Jokowi sebesar Rp 8.500 triliun. Tahun ini, pemerintah harus membayar utang jatuh tempo sebesar Rp 800 triliun, ditambah bunga sebesar Rp 500 triliun. Anda bisa bayangkan!" ujarnya.
Selain itu, kondisi pajak pun mengalami penurunan yang signifikan. Di tengah situasi ini, Presiden Prabowo Subianto mengambil langkah efisiensi anggaran.
"Dan apa yang terjadi berikutnya? Membangun Danantara. Padahal kita tahu, Danantara adalah akumulasi kekayaan masyarakat Indonesia saat ini, gabungan dari seluruh BUMN. Lebih dari Rp 15.000 triliun dikelola oleh segelintir orang yang memiliki kemungkinan hubungan politik dan ekonomi tertentu," jelasnya.
Menurutnya, kondisi ini mencerminkan problematika luar biasa yang tengah dihadapi masyarakat Indonesia.
Tak hanya di Indonesia, Ustadz Agung menegaskan bahwa kegelapan juga terjadi di berbagai belahan dunia.
"Amerika mengalami perlambatan ekonomi, Uni Eropa sudah lama mengalami krisis. Jepang menghadapi depopulasi akibat penurunan jumlah penduduk, sementara China mengalami krisis properti yang menyebabkan munculnya kota-kota hantu," paparnya.
Ia pun menegaskan bahwa dunia benar-benar berada dalam kondisi gelap, yang mengarah dan berimbas langsung pada situasi kegelapan di Indonesia, tidak hanya dalam bidang ekonomi, tetapi juga politik.
"Indonesia kini mengalami konsolidasi elitis yang mendukung kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat. Contohnya, hampir 100% persetujuan terhadap undang-undang BUMN, yang mencakup Danantara, padahal hal ini berisiko bagi kepentingan rakyat Indonesia," ujarnya.
Kapitalisme Penyebabnya, Islam Kaffah Solusinya
Ustadz Agung menegaskan bahwa akar permasalahan dari semua kegelapan ini adalah sistem kapitalisme yang diterapkan di Indonesia.
"Kegelapan negeri ini, ketidaknormalan yang terjadi, disebabkan karena negeri ini menerapkan kapitalisme yang berlandaskan sekularisme, yaitu pemisahan agama dari kehidupan," tegasnya.
Karena itu, menurutnya, satu-satunya jalan menuju Indonesia yang lebih baik adalah dengan kembali kepada Islam melalui penerapan syariat Islam secara Kaffah dalam naungan Khilafah.
"Sekali lagi, kecuali menerapkan Islam secara Kaffah. Jangan pernah mengikuti hawa nafsu, ikutilah hukum Allah SWT.!" serunya.
Ustadz Agung mengatakan, Allah adalah pelindung bagi orang-orang yang beriman, mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya keimanan dan Islam.
"Oleh karena itu, untuk membawa Indonesia dari kegelapan menuju terang, terapkan Syariat Islam secara Kaffah dalam naungan Khilafah. Takbir! Allahu Akbar!" tutupnya mengingatkan. [] Abu Faqih
0 Komentar