
Cara untuk membebaskan Palestina dari kejahatan entitas Yahudi harus dengan pengiriman pasukan militer. Hal ini ditegaskan oleh Direktur Pamong Institute Ustadz Wahyudi al-Maroky.
"Membebaskannya tentu dengan mengirimkan pasukan (militer), tidak cukup dengan doa. Tidak cukup dengan mengirimkan makanan. Tidak cukup dengan mengirimkan obat-obatan," ujarnya dalam program Bincang-bincang Politik Islam: Maafkan Kami Belum Bisa Hentikan Kebiadaban Zionis yang Terus Membunuh di Hari Raya Idul Fitri, di kanal YouTube Bincang Bersama Sahabat Wahyu, Rabu (2/4/2025).
Pasalnya, Ustadz Wahyudi menjelaskan bahwa tindakan tegas terhadap entitas Yahudi yang khianat telah dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad Saw. saat menghadapi kelompok-kelompok kaum Yahudi di Madinah yang mengingkari perjanjian damai.
"Kaum Yahudi dari Bani Qainuqa, Bani Quraizhah, dan Bani Nadhir yang sudah diikat perjanjian dalam konstitusi Madinah di pemerintahan Madinah kala itu, mereka berkhianat dengan mengganggu kaum Muslimin dan membuat kekacauan, yang akhirnya diusir (oleh Rasulullah Saw. bersama pasukan Muslim) ke luar Madinah," tuturnya.
Sementara itu, terkait kondisi pasukan militer Muslim saat ini, Ustadz Wahyudi menyebut bahwa jumlahnya sebenarnya banyak, namun tersebar di berbagai negeri dengan penguasa-penguasa (negara bangsa) yang berbeda-beda. Tidak bersatu berada di bawah satu komando kepemimpinan Islam.
"Dan tidak punya cara pandang (ideologi Islam) yang sama, di situlah persoalan seriusnya," pungkasnya menyayangkan.
Ia pun menekankan bahwa persatuan umat Islam di bawah satu kepemimpinan (Khilafah) menjadi hal krusial dalam menghadapi entitas Yahudi La'natullah yang gemar sekali membuat kerusakan di muka bumi ini. [] Abu Jannah
0 Komentar