
Serangan militer Israel dan Amerika Serikat (AS) terhadap Iran bukan sekadar agresi terhadap satu negara. Ini merupakan penegasan bahwa Israel dan AS adalah musuh nyata Islam dan umat Islam, yang menyerang tanpa rasa takut atau gentar.
Pasca serangan udara AS ke wilayah Iran, militer Israel menyatakan secara terbuka dalam bahasa Persia bahwa mereka akan terus menggempur fasilitas militer di jantung Teheran, sembari memperingatkan warga sipil untuk menjauh dari lokasi. Pernyataan ini dipublikasikan langsung melalui platform X, sebagaimana dilansir Al Jazeera dan AFP, Senin (23/6/2025).
Pernyataan ini mencerminkan keangkuhan Zionis yang bertumpu pada arogansi dukungan kekuasaan AS, sekaligus menunjukkan bahwa dunia hari ini berada dalam cengkeraman hegemoni kekuatan kufur global.
Israel dan sekutunya, terutama AS, merasa bebas menyerang negeri-negeri Muslim karena mengetahui dunia Islam telah kehilangan kekuatan dan persatuannya.
Yang lebih menyedihkan adalah sikap negeri-negeri Muslim sendiri. Tidak ada satu pun yang ikut berperang atau berjihad membela Iran.
Mengapa tidak ada satu pun negeri Muslim yang berjihad membela Iran? Bukan karena umat Islam kekurangan potensi, melainkan karena perpecahan yang ditanamkan melalui sekat-sekat nasionalisme ciptaan kolonial.
Paham kebangsaan atau nasionalisme dengan batas-batas negara bangsanya terbukti telah membunuh ukhuwah islamiyah (persaudaraan Islam) di dunia Islam. Masing-masing negeri sibuk dengan kepentingan sempit bernama “negara bangsa”, terjebak dalam sistem sekuler yang menolak penerapan syariat Islam secara menyeluruh, termasuk perintah berjihad ketika negeri Muslim diserang, serta larangan tunduk pada tekanan politik, diplomatik, dan ekonomi terhadap kaum kuffar.
Serukan Jihad, Bukan Nasionalisme
Dalam kondisi seperti ini, perjuangan melawan Israel tidak boleh dilakukan atas nama harga diri bangsa, tetapi harus dilandaskan pada jihad fi sabilillah. Islam tidak pernah membenarkan perjuangan atas dasar ras atau kebangsaan.
Fanatisme kebangsaan atau nasionalisme adalah produk ideologi kufur yang menjauhkan umat dari ikatan ukhuwah islamiyah. Rasulullah ﷺ bersabda: "Barang siapa yang berperang di bawah bendera ashabiyah (fanatisme kesukuan/nasionalisme), marah karena ashabiyah, atau menolong kelompoknya karena ashabiyah, maka ia mati dalam keadaan jahiliyah" (HR. Muslim).
Nasionalisme hanya akan mempersempit perjuangan, menjadikannya egoistik, dan pada akhirnya gagal. Sebaliknya, jihad fi sabilillah merupakan wujud perjuangan dan pembelaan tertinggi dalam Islam. Allah ﷻ berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ اشْتَرٰى مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ اَنْفُسَهُمْ وَاَمْوَالَهُمْ بِاَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَۗ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَيَقْتُلُوْنَ وَيُقْتَلُوْنَ
"Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga kepada mereka. Mereka berperang di jalan Allah; mereka membunuh dan terbunuh" (QS. At-Taubah: 111).
Rasulullah ﷺ bahkan menegaskan: “Puncak amal Islam adalah jihad di jalan Allah” (HR. Tirmidzi).
Maka kepada kaum Muslim di Iran dan seluruh dunia Islam: Bangkitlah atas dasar jihad, bukan nasionalisme! Lawan Israel dan AS karena mereka adalah musuh Allah dan musuh umat Muhammad ﷺ.
Bangkitkan Persatuan Umat
Kepada seluruh negeri Muslim lainnya: Kini saatnya bangkit bersatu untuk membela Iran. Sebab Iran adalah bagian dari tubuh umat ini. Luka Iran adalah luka kita semua. Saat satu bagian tubuh tersakiti, seluruh tubuh merasakannya.
Tidak bergeraknya kaum Muslim dari negeri Islam yang lain untuk turut berjihad membela Iran saat digempur musuh, mencerminkan matinya ukhuwah islamiyah yang diajarkan Islam akibat racun nasionalisme dan politik transaksional.
Tolak Nasionalisme, Tegakkan Khilafah!
Lebih dari itu, fenomena ini juga menunjukkan bahwa umat Islam membutuhkan kepemimpinan tunggal yang menyatukan kekuatan politik, militer, dan ekonomi seluruh negeri Muslim, yakni Khilafah Islamiyah. Hanya Khilafah yang mampu memobilisasi jihad sebagai kekuatan global umat Islam.
Persatuan kaum Muslimin bukan sekadar impian, melainkan tuntutan syariat. Campakkan sistem-sistem kufur dan nasionalisme yang menghancurkan persatuan umat! Bangkitlah bersama, satukan barisan, kibarkan panji Rasulullah ﷺ, dan tegakkan Khilafah yang akan mengembalikan kehormatan umat serta menumbangkan hegemoni kafir atas negeri-negeri Islam!
Khilafah bukan mimpi utopis, tetapi kewajiban syar’i sekaligus janji Allah SWT dan kabar gembira Rasul-Nya ﷺ. Kita telah menyaksikan akibat dari ketiadaan Khilafah: Palestina dijajah, Irak dan Suriah dihancurkan, dan kini Iran diserang, sementara dunia Islam hanya mampu mengecam tanpa daya.
"Hancurkan Israel! Akhiri dominasi Amerika! Tegakkan Khilafah! Allahu Akbar!" [] Muhar | Lulusan Akademi Penulis Ideologis (API) III 2025
0 Komentar