Sejarah

6/recent/Sejarah-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

PENGANGGURAN DI INDONESIA: SIAPA PUNYA SOLUSI PALING AMPUH, KAPITALIS, SOSIALIS, ATAU ISLAM?


Masalah pengangguran di Indonesia terus memburuk. Berdasarkan data IMF 2025, Indonesia berada di peringkat kedua tertinggi tingkat pengangguran di antara negara berkembang Asia, yakni sebesar 5%, hanya kalah dari Tiongkok. BPS (Februari 2025) melaporkan 7,28 juta orang menganggur, mencerminkan bahwa masalah ini bukan sekadar angka, tapi krisis struktural yang membutuhkan solusi sistemik.

Selama ini, Indonesia mengadopsi kebijakan ekonomi bercorak kapitalistik, sesekali melirik program sosialis (seperti bantuan sosial dan subsidi). Namun, keduanya belum mampu menghapus akar pengangguran. Maka, bagaimana jika Islam dengan sistem ekonomi syariahnya diperbandingkan langsung?



Bagaimana menurut Pandangan Islam ?

Islam memandang pengangguran sebagai masalah yang harus dicegah oleh negara, bukan hanya diserahkan pada mekanisme pasar atau semata program bantuan. Mekanisme pencegahan dalam Islam adalah:

Pertama, Islam tidak memandang pekerjaan hanya sebagai sarana ekonomi, melainkan juga bagian dari ibadah dan tanggung jawab sosial. Islam sangat tegas dalam menempatkan negara sebagai penanggung jawab langsung terhadap kesejahteraan rakyat. Sebagaimana sabda Rasulullah ï·º:

Ø£َÙ„َا ÙƒُÙ„ُّÙƒُÙ…ْ رَاعٍ ÙˆَÙƒُÙ„ُّÙƒُÙ…ْ Ù…َسْئُولٌ عَÙ†ْ رَعِÙŠَّتِÙ‡ِ
"Ketahuilah, setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya..."

Dalam lanjutan hadis disebut:

ÙˆَالإِÙ…َامُ رَاعٍ ÙˆَÙ…َسْئُولٌ عَÙ†ْ رَعِÙŠَّتِÙ‡ِ
"Dan seorang imam (pemimpin/khalifah) adalah pemimpin bagi rakyatnya dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Kedua, Islam juga mengatur kepemilikan dengan adil: sumber daya besar seperti tambang, energi, dan hutan tidak boleh dikuasai swasta, melainkan dikelola negara untuk kesejahteraan rakyat, termasuk membuka lapangan kerja.

Ketiga, saat riba menjerat yang miskin dan memperkaya yang sudah kaya, Islam hadir dengan zakat dan larangan riba sebagai solusi agar kekayaan tak hanya mengalir ke segelintir orang.

Keempat, Islam tidak mengekang hak milik seperti sosialisme, tapi juga tak membiarkan kebebasan liar seperti kapitalisme. Dalam pandangan Islam, kepemilikan bukan sekadar hak individu, melainkan amanah yang harus dikelola secara adil dan bertanggung jawab demi kemaslahatan bersama.

Kelima, Islam tidak hanya mendorong umatnya menjadi pencari kerja, tapi membentuk mereka menjadi pencipta lapangan kerja penggerak roda ekonomi yang mandiri dan produktif.


Solusi Islam terhadap pengangguran bersifat menyeluruh dan berakar kuat. Bukan hanya tambal sulam kebijakan jangka pendek, melainkan perubahan sistemik yang berpijak pada akidah,menggabungkan nilai spiritual, keadilan sosial, dan efisiensi ekonomi.

WalLâh a’lam bi ash-shawâb. [] Arnov | Melihat Dunia Lewat Lensa Arnov

Posting Komentar

0 Komentar