
Direktur Pamong Institute Wahyudi Al-Maroky menilai, kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM), mengganti nama RSUD Al-Ihsan menjadi RSUD Welas Asih mengindikasikan bentuk sentimen terhadap agama Islam.
“Kalau hanya satu (RSUD Al-Ihsan) yang dipersoalkan, maka sulit menghindari dugaan publik bahwa memang ada unsur sentimen terhadap nama yang 'berbau Islam',” ujarnya dalam Kabar Petang, di kanal YouTube Khilafah News, pada Senin (7/7/2025).
Pasalnya, Wahyudi mempertanyakan mengapa nama-nama rumah sakit lain seperti RS Santo Yusuf atau Boromeus tidak ikut diubah?
“Kalau dia memang adil (untuk kearifan lokal), tentu dia akan membuat kebijakan umum. Tapi ini hanya menyasar simbol Islam,” herannya.
Wahyudi pun memperingatkan bahwa penggantian nama tersebut berpotensi memicu konflik SARA karena bersifat diskriminatif.
“Ini memicu unsur SARA, ingin menampakkan bahwa indikasi selama ini bahwa dia anti Islam, diskriminatif, intoleran terhadap ajaran-ajaran Islam dan simbol-simbolnya itu semakin nampak dalam kebijakan ini,” tandasnya. [] Muhar
0 Komentar